Berita

Tim UPA MKWK Unikom Lakukan FGD Pengembangan Model Pembelajaran MKWK Berbasis Proyek dan Diskusi Persiapan Lokakarya Pengelolaan Pembelajaran MKWK di Unikom

BANDUNG, UNIKOM – Di lingkungan pendidikan tinggi khususnya di UNIKOM, MKDU atau Mata Kuliah Dasar Umum sudah lama dikenal sebagai bagian dari kurikulum. MKDU mencakup mata kuliah, antara lain, Pendidikan Pancasila, Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, Agama, dan lain sebagainya, yang bertujuan membentuk karakter dan wawasan kebangsaan mahasiswa. MKDU ini dianggap sebagai landasan dasar yang wajib diikuti oleh semua mahasiswa.

Dengan perkembangan kebutuhan zaman dan penyesuaian kurikulum pendidikan nasional, kini dilakukan perubahan pendekatan MKDU, yang sebelumnya menjadi komponen terpisah, sekarang telah diintegrasikan dalam kerangka yang lebih luas dan disebut sebagai Mata Kuliah Wajib Kurikulum atau MKWK. Dalam mengadaptasi dinamika pendidikan terkini pada Mata Kuliah Wajib Kurikulum (MKWK), UNIKOM mengambil langkah proaktif untuk memenuhi standar yang diterapkan oleh Surat Keputusan Dirjen Dikti Nomor 84/E/KPT/2020 dan Permendikbud RI Nomor 3 Tahun 2020.

Merespons tantangan tersebut, UNIKOM berinovasi dengan mengembangkan Model Pembelajaran Berbasis Proyek, yang menandai revolusi dalam pengajaran MKWK dengan unik menggabungkan konsep multikulturalisme dan teknologi. Tidak hanya sebagai sarana pembelajaran namun sebagai medium untuk menciptakan kesatuan dan pemahaman lintas budaya.

Saat ini, UNIKOM sedang mengembangkan dan menyempurnakan kurikulum MKWK yang berlaku di UNIKOM, untuk memastikan relevansi dan kualitas materi pembelajaran dengan menyusun dan menetapkan Standar Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) khusus untuk Standar MKWK. Menyusun kebijakan kurikulum MKWK sangat esensial untuk memastikan bahwa materi pembelajaran selaras dengan perkembangan teknologi dan tuntutan pasar kerja saat ini.

Rabu, 18 September 2024, Tim Unit Pelaksana Akademik (UPA) MKWK UNIKOM, Tim Kolaborasi Direktorat dan Divisi di bawah Wakil Rektor I Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, antara lain, Dr. Isniar Budiarti, S.E., M.Si (Direktorat PASDP), Dr. Siti Kurnia Rahayu, S.E., M.Ak., AK., CA. (Direktorat Penjaminan Mutu), Andrias Darmayadi, S.IP, M.Si, Ph.D (Direktorat Kemahasiswaan), Dr. Sri Dewi Anggadini, S.E., M.Si., AK., CA. (Divisi Kurikulum), Dr. Nungki Heriyanti, M.A. (Divisi Bimbingan Konseling, Karir Lulusan dan Alumni), Tim Dosen Koordinator dan Dosen Pengampu Mata Kuliah MKWK, Rino Adibowo, S.IP., M.I.Pol. (Koordinator Mata Kuliah MKWK Pancasila Kewarganegaraan), Dr. Agus Nursikuwagus, S.T., M.T., dan Donny Rezza, M.T., selaku perwakilan tim IT Support MKWK, untuk melaksanakan Focus Group Discusion (FGD) terkait pengembangan model pembelajaran MKWK berbasis Proyek serta diskusi persiapan dalam pelaksanaan rencana  kegiatan Lokakarya MKWK yang akan mengundang narasumber eksternal dan fokus pada best practices dalam pengelolaan proyek multikultural dan penggunaan teknologi informasi untuk mendukung proyek lintas budaya dalam pembelajaran MKWK.

Bertempat di Meeting Room Lantai 15, FGD dimulai dengan pembukaan oleh Wakil Rektor I Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, Prof. Dr. Hj. Umi Narimawati, S.E., Dra., M.Si., yang juga selaku Ketua Tim UPA MKWK UNIKOM. Dalam kesempatan tersebut, Prof. Umi menyampaikan metode pembelajaran berbasis proyek dalam MKWK perlu dikembangkan untuk mendukung pengembangan kompetensi mahasiswa secara holistik, mengintegrasikan teori dan praktek, serta memperkuat kolaborasi dan inovasi. FGD ini pun menjadi kelanjutan dalam kegiatan Penyusunan Pedoman Model Pembelajaran MKWK Berbasis Proyek di UNIKOM, yang menjadi acuan dosen dan mahasiswa dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi proyek pembelajaran secara efektif. Prof. Umi berharap, “kegiatan perkuliahan dapat menggunakan pendekatan blended learning yang mengombinasikan pembelajaran daring melalui LMS dengan sesi tatap muka yang melibatkan diskusi, proyek kelompok, dan studi kasus. Sehingga Materi harus dirancang untuk memfasilitasi keterlibatan mahasiswa secara aktif, dengan penekanan pada refleksi, kritis, dan aplikasi praktis”, demikian pungkasnya. (Direktorat Hms & Pro)