Kegiatan Kemandirian Masyrakat (KKM) merupakan salah satu bentuk pengabdian kepada masyrakat (PKM) yang didukung oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan Riset, dan Teknologi Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi tahun 2022 dalam rangka membentuk atau mengembangkan sekelompok masyarakat agar dapat mandiri secara ekonomi dan sosial.
Dalam Kegiatan KKM yang didanai oleh Ristekdikti, Program Studi Teknik Elektro UNIKOM bekerjasama dengan Perkebunan Wangunsari Farm Lembang untuk penerapan Monitoring Sistem Pengendalian Pengairan Otomatis Berbasis IOT. Kegiatan KKM ini diketuai oleh Assoc. Prof. Budi Herdiana, ST., M.T dan dianggotai oleh Sri Supatmi, S.Kom., M.T., D.Sc., Jana Utama, S.T., M.T., serta dibantu oleh mahasiswa di lingkungan Program Studi Teknik Elektro UNIKOM.
Sri Supatmi, S.Kom., M.T., D.Sc., yang juga selaku Ketua Program Studi Teknik Elektro UNIKOM menyatakan bahwa tujuan dari kegiatan PKM yang dilakukan adalah untuk mengimplementasikan bidang keilmuan dosen prodi Teknik Elektro agar dapat membantu peningkatan hasil panen di Wangunsari Farm menggunakan teknologi sistem pengairan otomatis dan monitoring tanaman, tentunya dengan peningkatan hasil panen dapat membantu meningkatkan perekonomian di perkebunan dan daerah setempat.
Ia pun berharap agar kegiatan PKM ini dapat lebih sering dilaksanakan dalam berbagai sektor baik pemerintahan, swasta ataupun daerah-daerah pedesaan sesuai dengan bidang ilmu Teknik elektro sehingga dapat membantu pemerintah untuk bangkit secara ekonomi dan teknologi. Dan diharapkan kegiatan ini dapat melibatkan lebih banyak mahasiswa, sehingga dapat memberikan wawasan serta jiwa pengabdian kepada masyarakat.
Assoc. Prof. Budi pun menjelaskan bahwa awal gagasan munculnya ide pembuatan sistem pengairan otomatis khusus di perkebunan hidroponik Wangunsari Farm ini karena melihat bahwa cara penyiraman sayuran yang dilakukan di perkebunan tersebut, saat ini masih bersifat manual dan sangat bergantung pada pegawai. Sehingga, kami berinisiatif untuk membuat sebuah perangkat pengairan otomatis sekaligus memberikan pelatihan singkat terkait cara penggunaannya dengan tujuan untuk membantu beban pekerjaan pegawai perkebunan dalam melakukan aktivitas penyiraman sayuran sehingga diharapkan lebih mengefisiensikan baik dari segi tenaga dan waktu. Harapan kedepannya adalah hasil produk PKM ini dapat membantu meringankan pekerjaan para pegawai serta diharapkan juga mampu meningkatkan kualitas produk sayuran sehingga berdampak pada nilai ekonomi yang tinggi, ucap Assoc. Prof. Budi.
Dilansir dari Kompas.com, Kale merupakan sejenis sayuran hijau, yang memiliki kandungan serat dan gizi yang tinggi serta bermanfaat bagi tubuh. Vitamin yang terdapat pada kale sangat banyak seperti vitamin A, C, D, E, B6, K dan juga thiamin, riboflavin, niasin, asam folat, dan kolin. Mineral seperti magnesium, fosfor, potassium, mangan, zat besi, garam seperti Na, K, dan Zn (sumber: http://www.cybex.pertanian.go.id/). Tak heran jika tamanan/sayuran ini dijuluki "superfood atau queen of vegetable".
Tanaman/sayuran Kele disiram menggunakan metode irigasi tetes karena dapat menghemat air selain itu penyiramannya pun tepat pada akar tanaman. Sistem yang dibuat mampu memonitoring suhu dan kelebaban tanah dengan 2 mode Otomatis atau manual yang dapat langsung dikendalikan ataupun dimonitoring langsung melalui smartphone. Hal ini tentu menjadi sebuah langkah maju dibidang pertanian yang telah diterapkan Wangunsari Farm.
(Sumber Informasi: Youtube UNIKOM)
#Unikom #UnikomNews #PKMUNIKOM #IOT #MBKM #KKM #PengabdianMasyarakat #Ristekdikti #kampusmerdeka #merdekabelajar