BANDUNG, UNIKOM — Rabu, 16 Juli 2025, Program Studi Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM), menggelar kuliah tamu inspiratif bertajuk “Communicating Across Cultures: What We Can Learn from Japan” di ruang L.018 Smart Building UNIKOM. Kegiatan tersebut merupakan bagian dari mata kuliah Komunikasi Antarbudaya yang diampu oleh Tine Agustin Wulandari, M.I.Kom. Hadir selaku narasumber Erica Matano, B.A., yang merupakan relawan JICA (Japan International Cooperation Agency), serta turut hadir para dosen prodi Ilmu Komunikasi di lingkungan UNIKOM.
Dr. Manap Solihat, Drs., M.Si., selaku Ketua Program Studi Ilmu KomunikasI dalam sambutannya menyampaikan, “sebagai bagian dari mata kuliah Komunikasi Antarbudaya, kegiatan ini sangat relevan karena mahasiswa dapat mempelajari budaya Jepang yang hingga saat ini masih menjunjung tinggi nilai-nilai budayanya” tuturnya. Dr. Manap berharap, bahwa kegiatan tersebut dapat menjadi bekal awal bagi siapa pun yang kelak berkesempatan studi atau bekerja di Jepang.
Rangkaian kegiatan dibuka secara resmi oleh Dekan FISIP UNIKOM, Assoc. Prof. Dr. Hj. Dewi Kurniasih, S.IP., M.Si. Pada sambutan pembukanya, ia menyatakan, “kegiatan ini menjadi momen yang membanggakan bagi kita semua karena kita kedatangan seorang expert dari JICA, Jepang, yakni Miss Erika, yang dalam beberapa waktu ke depan akan melakukan kegiatan bersama UNIKOM, dan ini merupakan kesempatan berharga bagi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, terutama Program Studi Ilmu Komunikasi untuk bisa menambah wawasan mengenai budaya luar, khusunya Jepang”, demikian pungkasnya.
Dalam paparannya, Erica Matano menjelaskan materi tentang nilai-nilai budaya Jepang yang memengaruhi cara individu di dalam berkomunikasi, bekerja, dan bersosialisasi. Melalui pemaparan materi dan diskusi interaktif yang dipandu Tine Agustin Wulandari, M.I.Kom. selaku moderator, mahasiswa diajak memahami konsep-konsep penting seperti: 1). “Wa” (Harmoni) dalam dinamika kelompok Jepang. 2). “Omotenashi” (Hospitalitas tulus) yang meresap dalam komunikasi layanan publik dan sehari-hari. 3). “Kuuki wo Yomu” (Membaca situasi) yang menekankan pentingnya komunikasi nonverbal dan isyarat tidak langsung. 4). Etika sopan santun, termasuk bahasa tubuh seperti membungkuk dan penggunaan keigo (bahasa hormat).
Melalui kegiatan Kuliah Tamu tersebut, mahasiswa tidak hanya memperoleh wawasan tentang nilai-nilai budaya Jepang, tetapi juga dibekali kompetensi komunikasi antarbudaya yang sangat relevan untuk menghadapi dunia kerja global. Kegiatan Kuliah Tamu juga merupakan bagian dari pendekatan pembelajaran kontekstual yang terus dikembangkan oleh Prodi Ilmu Komunikasi FISIP UNIKOM, dalam upaya meningkatkan kualitas layanannya. (Direktorat Hms & Pro)