Berita

PKM Penerapan Teknologi Knowledge Management System Penanganan Anak Down Syndrome Pada Persatuan Orang Tua Anak Dengan Down Syndrome (Potads) Jawa Barat

BANDUNG, UNIKOM – Pada tahun 2024 ini Tim Pengabdian Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM) bekerja sama dengan International Women University (IWU) kembali mendapat hibah Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek). PKM ini berupa kegiatan “Penerapan Teknologi Knowledge Management System Penanganan Anak Down Syndrome pada Persatuan Orang Tua Anak dengan Down Syndrome (POTADS) Jawa Barat sebagai Pusat Knowledge Penanganan Anak Down Syndrome”. Ketua pelaksana PKM yaitu Syahrul Mauluddin, S.Kom., M.Kom. (UNIKOM), Tim Pelaksana Dr. Dadang Munandar, S.E., M.Si. (IWU), Rangga Sidik, S.Kom., M.Kom., M.Eng. (UNIKOM), Lisna Djuhaeti, A.Md, Aldi Ramadhan dan Delviola Cancerina. Adapun tujuan dari dilaksanakannya kegiatan PKM tersebut adalah agar para orang tua anak dengan Down Syndrome yang tergabung dalam POTADS dapat menerapkan Knowledge Management System Penanganan Anak Down Syndrome di dalam mengasuh dan mendidik anaknya.

Kegiatan utama PKM tersebut yaitu berbentuk pelatihan dan pendampingan bagi pengurus POTADS Jawa Barat dalam menggunakan Knowledge Management System Penanganan Anak Down Syndrome. Pelatihan dilaksanakan pada tanggal 14 Juli 2024 yang diikuti oleh 6 pengurus POTADS Jawa Barat. Adapun lokasi pelatihan dilaksanakan di rumah Ketua POTADS Jawa Barat, Mira Widiastuti. Kegiatan pelatihan dimulai dengan sambutan oleh Dr. Agus Nursikuwagus, S.T., M.T., M.M., selaku Ketua Program Studi Manajemen Informatika, kemudian dilanjutkan dengan sambutan dari Ketua POTADS Jawa Barat, Mira Widiastuti.

Acara inti berupa pelatihan, disampaikan oleh Syahrul Mauluddin, S.Kom., M.Kom. Dimana pada pelatihan tersebut, para peserta dilatih menggunakan setiap fitur yang ada pada Knowledge Management System (KMS) penanganan Anak Down Syndrome (ADS). Setelah mengikuti pelatihan, diharapkan para peserta mampu secara mandiri mengelola dan menambahkan aset-aset knowledge ke dalam KMS tersebut. Selain itu, diharapkan pengurus POTADS mampu mendokumentasikan setiap knowledge penanganan ADS, baik berupa rekaman video dan file seminar, cerita pengalaman orang tua ADS maupun artikel dari pakar atau praktisi ADS, sehingga KMS tersebut dapat menjadi pusat knowledge penanganan anak down syndrome di Jawa Barat.

Dalam paparannya, Syahrul menjelaskan bahwa  ADS ditakdirkan memiliki berbagai kelemahan, meliputi kelemahan fisik (otot lemah), kesehatan (cacat dan rentan terhadap penyakit) serta IQ rendah. Dengan adanya berbagai kelemahan dengan resiko tinggi tersebut, maka sangat penting bagi orang tua ADS untuk segera mempelajari cara penanganan ADS sedini mungkin. Terlambat menangani ADS dapat berakibat cacat atau semakin terlambatnya tumbuh kembang ADS. Dengan adanya KMS penanganan anak down syndrome tersebut,  mudah-mudahan para orang tua ADS, khususnya para orang tua yang baru dikarunia anak dengan down syndrome, tidak lagi bingung dalam mencari sumber informasi dan pengetahuan terkait penanganan anak down syndrome. Sehingga para orang tua dapat belajar sedini mungkin agar mampu merawat dan membesarkan anandanya dengan maksimal. KMS tersebut menyediakan informasi jadwal event terkait anak down syndrome, cerita pengalaman orang tua anak down syndrome, video dan file materi penanganan anak down syndrome dan info kebutuhan akademis maupun medis anak down syndrome. Seperti data sekolah, rumah sakit, tempat terapis dan tempat pengembangan bakat di Jawa Barat.

Tim pelaksana PKM mengucapkan terimakasih kepada seluruh pihak yang telah membantu kelancaran kegiatan PKM tersebut, khususnya kepada Direktorat Akademik Pendidikan Tinggi Vokasi, Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, dan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi yang telah memberikan bantuan pendanaan untuk pelaksanaan kegiatan PKM tahun 2024 tersebut.  (Direktorat Hms & Pro)