BANDUNG, UNIKOM – Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UNIKOM bekerjasama dengan Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta (UPNVJ) menggelar kegiatan International Student Cultural Discussion, dengan mengusung tema “Let’s take Advantage of Tosay’s Technology and Communication to Build a Better World”, yang diselenggarakan pada Rabu, 22 Mei 2024.
Kegiatan diskusi internasional tersebut melibatkan mahasiswa, yang diisi dengan dialog mahasiswa terkait pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat, serta pertukaran kebudayaan dengan mahasiswa asing dari Ablai Khan University Kazakhstan, Universiti Malaysia Pahang, Universiti Malaya Malaysia dan Universiti di Thailand serta mahasiswa dari UPNVJ dan FISIP UNIKOM. Selain mahasiswa selaku peserta, kegiatan diskusi budaya berskala internasional tersebut juga dihadiri unsur pimpinan di lingkungan FISIP UNIKOM, antara lain Dekan FISIP UNIKOM, Assoc. Prof. Dr. Lilis Puspitawati, S.E., M.Si., Ak.CA., CRP., CSRS., Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi, Assoc. Prof. Dr. Melly Maulin Purwaningwulan, S.Sos., M.Si., Ketua Program Studi Ilmu Pemerintahan, Assoc. Prof. Dr. Nia Karniawati, S.IP., M.Si., Ketua rogram Studi Ilmu Hubungan Internasional, Dr. Dewi Tri Wahyuni, S.IP., M.Si., serta para dosen di lingkungan FISIP UNIKOM.
Bertempat di Auditorium Lantai 17 Smart Building UNIKOM, kegiatan diawali dengan menyanyikan Lagu Kebangsaan Indonesia Raya, Mars UNIKOM, yang diikuti dengan khidmat oleh seluruh peserta, dilanjutkan pembacaan doa yang dipimpin Nielsen Maulana S.I.Kom.
Kegiatan International Student Cultural Discussion dibuka secara resmi oleh Dekan FISIP UNIKOM, Assoc. Prof. Dr. Lilis Puspitawati, S.E., M.Si., Ak.CA., CRP., CSRS. Dalam sambutan pembukanya, ia menyampaikan kebanggaanya terkait dilaksanakannya diskusi internasional yang melibatkan mahasiswa FISIP UNIKOM, UPNVJ, Universitas Ablai Khan Kazakhstan, Universitas Pahang Malaysia, serta mahasiswa dari Timor Leste, Somalia, Yaman, dan Madagaskar.
Lebih lanjut Dr. Lilis menuturkan, kegiatan internasional merupakan kebutuhan bersama universitas dalam mencapai akreditasi unggul dan memenuhi peraturan pemerintah. Tanpa adanya kerjasama yang baik, hal ini akan sulit terwujud. Pada kesempatan tersebut, ia menyampaikan terimakasih atas peluang kerjasama dengan UPNVJ sehingga kegiatan berskala internasional tersebut dapat terlaksana di UNIKOM. Ia berharap, “semoga kerjasama yang positif ini tidak berhenti sampai di sini, namun kedepannya kita dapat mewujudkan banyak kegiatan internasional lainnya secara bersama-sama”, demikian tuturnya.
Rangkaian kegiatan dilanjutkan dengan presentasi materi Aqerke dari Ablai Khan University of International Relations and World Languages, memperkenalkan beberapa hal tentang negaranya seperti wilayah geografis Kazakhstan yang berada di perbatasan Rusia dan China, ras dan agama, bahasa ibu, mata uang, serta bangunan-bangunan yang menjadi ciri khas negara tersebut. Tak berbeda jauh, Muhammad Izat dari Universitas Malaysia Pahang juga memperkenalkan beberapa hal terkait budaya Malaysia seperti, musik tradisional, makanan tradisional, tempat bersejarah yang menjadi markah tanah, serta sejarah singkat tempat-tempat tersebut. Sementara itu, Nafila Rahmani, mahasiswa Program Studi Ilmu Hubungan Internasional FISIP UNIKOM, sebagai perwakilan dari Universitas Komputer Indonesia, tidak hanya memperkenalkan budaya-budaya daerah yang ada di Indonesia saja, namun ia juga memperkenalkan nilai-nilai luhur yang terkandung dalam kearifan lokal masyarakat Indonesia untuk membangun masa depan yang berkelanjutan. Sesi diskusi diikuti dengan antusias oleh para peserta dengan dipandu oleh moderator Vania Shaurma, mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi FISIP UNIKOM.
Berdasarkan presentasi materi dan diskusi budaya dari ketiga nara sumber tersebut, dapat diketahui bahwa setiap negara memiliki keunikan dan ciri khas masing-masing. Selain itu, negara Indonesia sendiri memiliki kekayaan budaya dan kearifan lokal yang dapat menjadi solusi dari permasalahan lingkungan yang sering ditemukan masyarakatnya. Misalkan, rumah tradisional untuk mencegah kerusakan akibat gempa dan banjir, juga bertani dengan memanfaatkan rawa-rawa. Sehingga, masyarakat Indonesia perlu lebih sadar dalam melestarikan kearifan lokal dalam meningkatkan identitas nasional Indonesia.
Pada kesempatan wawancara terpisah, Dr. Bambang Susanto, M.A., selaku The Head of The Office of International Affairs UPNVJ, menyatakan, kerjasama antara UNIKOM dengan UPNVJ menjadi sebuah kerangka yang sangat baik dalam konteks internasionalisasi kampus. Kolaborasi ini harus terus dikembangkan dalam berbagai aspek, sehingga kita bisa bersama-sama meraih aspek standar internasional dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi. Ia berharap, sinergi kolaborasi selanjutnya dapat dilakukan melalui joint program extend student, joint research, publikasi karya ilmiah, diskusi, simposium, konferensi, dan lain-lain yang bermanfaat bagi kedua belah pihak.
Sementara itu, Direktur Kemahasiswaan, Andrias Darmayadi, S.IP., M.Si., Ph.D., yang juga bertindak selaku Ketua Pelaksana Kegiatan, menyampaikan, dalam kegiatan berskala internasional tersebut, mahasiswa asing dapat bertukar pikiran dengan mahasiswa kita tentang budaya masing-masing negara. Tentu saja hal ini sangat menarik dan alhamdulillah bisa berjalan dengan baik. Para mahasiswa tentunya ingin menambah wawasan dalam konteks internasionalisasi kampus. Mellaui kegiatan tersebut para mahasiswa juga punya linkages internasional yang juga membawa dampak positif bagi universitas. Universitas memerlukan banyak insight-insight internasional, melalui berbagai kegiatan internasional universitas dapat menjalin hubungan kerjasama dengan universitas atau instansi lainnya dari luar negeri. Ia berharap, “kegiatan International Student Cultural Discussion seperti yang kita laksanakan hari ini, dapat dijadikan agenda tahunan. Mudah-mudahan setiap tahun bisa kita lakukan diskusi tentang budaya dengan negara-negara yang berbeda”, demikian pungkasnya.
Diskusi budaya berskala internasional yang dilaksanakan di kampus UNIKOM dengan diikuti para mahasiswa dari berbagai negara, menunjukkan komitmen UNIKOM di dalam melaksanakan pertukaran dan pemahaman antar budaya di antara mahasiswa. Di dalam dunia yang semakin global, para mahasiswa sangat penting untuk mengenal dan menghargai keberagaman kekayaan budaya berbagai bangsa di dunia. Internasional Student Cultural Discussion merupakan kesempatan berharga bagi para mahasiswa sebagai wahana untuk memperluas perspektif dan menumbuhkan dialog lintas budaya. (Direktorat Hms & Pro).