Berita

Unikom Wujudkan Kepedulian bagi Korban Bencana Alam di Indonesia

BANDUNG, UNIKOM- Duka mendalam tengah dirasakan masyarakat Indonesia termasuk Civitas Akademika Unikom atas terjadinya rentetan bencana alam di negeri ini yang merenggut banyak korban jiwa. Sebut saja tsunami Selat Sunda di wilayah Banten dan Lampung Selatan, tanah longsor di Cisolok Sukabumi, angin puting beliung di wilayah Rancaekek Kabupaten Bandung, dan beberapa bencana alam lainnya yang terjadi silih berganti.

Atas dasar itulah, Unikom mewujudkan kepedulian, rasa kemanusiaan dan semangat tolong menolong, dengan memberikan bantuan kepada para korban melalui tim khusus yang diterjunkan langsung ke sejumlah wilayah terdampak bencana. Sebanyak 10 orang yang tergabung dalam tim, terdiri dari Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Unikom Prof. Dr. Hj. Umi Narimawati, Dra.,S.E.,M.Si, Direktur Kemahasiswaan Andrias Darmayadi, Ph.D, beberapa Dosen Unikom serta perwakilan mahasiswa dari Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dan beberapa organisasi kemahasiswaan di lingkungan Unikom yang bertandang ke wilayah Banten, Lampung, dan Sukabumi pada 21-22 Januari 2019.

Menurut Umi, Unikom telah berupaya melakukan penggalangan dana mulai dari tingkat pimpinan hingga mahasiswa melalui kerja sama dengan BEM yang disosialisasikan kepada himpunan mahasiswa setiap program studi. Pihaknya juga memanfaatkan momentum seusai mengajar untuk memberikan sentuhan emosional kepada mahasiswa dan menumbuhkan sense of belonging serta rasa kepedulian pada lingkungan terutama bagi mereka yang membutuhkan. “Prinsipnya kami tidak memaksa, tapi kami berusaha untuk menggugah perasaan mahasiswa agar terbangun kepedulian satu sama lain,” tuturnya.

Melalui rekening Unikom Peduli yang dikelola oleh Wakil Rektor Bidang Administrasi, Kepegawaian, dan Keuangan Unikom Prof. Dr. H. Maman Kusman, S.E.,MBA,  para pimpinan, dosen, dan karyawan turut andil dan memberikan dukungannya dengan menyisihkan sebagian rezeki bagi para korban bencana alam. Kedepannya, Umi pun menyarankan agar mahasiswa memiliki rekening khusus penyaluran bantuan yang diakomodir oleh BEM dan penanggung jawab terkait sehingga penggalangan dana di Unikom dapat bergerak lebih cepat.

Bantuan yang diberikan Unikom dalam bentuk uang tunai sebesar Rp58.000.000 telah disalurkan kepada para korban bencana tsunami Selat Sunda yang berada di Banten dan Lampung, tanah longsor di Sukabumi, dan rencananya pada Februari 2019 mendatang juga akan disalurkan bantuan secara langsung kepada korban bencana angin puting beliung di Rancaekek. Penyaluran bantuan diberikan melalui posko-posko yang dikoordinir oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bekerja sama dengan Ketua Rukun Warga wilayah setempat agar bantuan yang diberikan tepat sasaran. “…kami membagi dana bantuan ke beberapa lokasi sesuai dengan tingkat kebutuhannya,” jelas Umi.

Wilayah di Kecamatan Labuan, Banten dan Kecamatan Rajabasa, Lampung Selatan menjadi tempat berikutnya yang dikunjungi perwakilan Rektor Unikom untuk menyalurkan bantuannya. Hal ini bukan berarti wilayah tersebut adalah yang paling parah terkena dampak bencana, melainkan berdasarkan hasil survey dan rekomendasi tim pendahulu dari Unikom yang melakukan pengecekan langsung ke lokasi. Salah satu pertimbangannya adalah akses jalan dan jarak tempuh ke lokasi. “…perjalanan kami dari Banten harus dilanjutkan ke Lampung sehingga jarak yang memungkinkan untuk kami memberikan bantuan tersebut adalah di Kecamatan Labuan, daerah yang juga terkena dampak tsunami bahkan kondisinya masih memprihatinkan sampai saat ini, dan di Lampung sendiri kami turut berkontribusi pada pembangunan hunian sementara (huntara)” tambah Umi.  

Sementara itu, Direktur Kemahasiswaan Unikom pun membenarkan bahwa kondisi yang terjadi di beberapa wilayah terdampak bencana seperti Kecamatan Labuan, Kecamatan Rajabasa, dan di Cisolok Sukabumi sangat memprihatinkan. Tidak hanya bantuan materil yang diperlukan, tetapi secara psikologis pun diperlukan trauma healing dan pendampingan. Bagi Andrias, keterlibatan mahasiswa dalam kegiatan sosial seperti ini, menjadi bagian dari tanggung jawab moral mahasiswa. “…bagaimana mahasiswa bicara kemanusiaan dan responsif terhadap masalah bencana alam yang terjadi, mahasiswa pun akan belajar bagaimana manajemen bencana dan mengumpulkan serta menyalurkan donasi agar tepat sasaran dan dengan cara yang legal,” tuturnya.

Konsep cepat tanggap inilah yang diharapkan Rektor Unikom Assoc. Prof. Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto, M.T, dimana ketika terjadi bencana maka mahasiswa dapat bergerak cepat melakukan penggalangan donasi, dan menyalurkan langsung ke lapangan. Bahkan sebagai kampus yang mengedepankan bidang IT, Umi bersama mahasiswa tengah merencanakan untuk membuat sebuah sistem yang memuat informasi tentang kondisi terkini sejumlah daerah terdampak bencana, agar masyarakat semakin dimudahkan dalam memberikan bantuan yang tepat dan memang diperlukan para korban. Harapannya, Unikom tidak hanya mewujudkan kiprahnya dalam mencetak prestasi tetapi juga menjadi kampus responsif dengan tanggung jawab moral, kepedulian dan jiwa kemanusiaannya. (Direktorat Hms & Pro)