BANDUNG, UNIKOM – Pandemi Covid-19 telah membawa dampak sosial, ekonomi, maupun budaya bagi seluruh masyarakat Indonesia. Tidak terkecuali dunia pendidikan di perguruan tinggi, turut terdampak dengan adanya wabah tersebut. Keputusan pemerintah yang mendadak meliburkan atau memindahkan proses pembelajaran dari kampus ke rumah, membuat ketidakstabilan banyak pihak. Begitu pula dalam hal kegiatan luar ruang menjadi terganggu di saat situasi darurat saat itu, dengan diberlakukannya kebijakan social distancing, maupun lock down di beberapa negara di dunia. Pandemi Covid-19 berdampak pula pada terhentinya berbagai kegiatan kerjasama antara UNIKOM dengan Youngsan University yang telah berlangsung sejak 2016.
Pada 5 Mei 2023 yang lalu, Badan Kesehatan Dunia (WHO) telah mencabut status Public Health Emergeny of International Concern (PHEIC) atau darurat kesehatan global untuk Covid-19. Kondisi tersebut tentu membuka harapan baru bagi Youngsan University maupun UNIKOM untuk melanjutkan kembali berbagai kegiatan kerjasama yang sempat terhenti selama pandemi.
Rabu, 31 Mei 2023, UNIKOM telah menerima kunjungan Dr. Jay Gill Pyeon, Head, Center for Globalization/Korean Language Center Youngsan University, didampingi Hayoung Sin, Manager Office of The Global Affairs Youngsan University. Selain untuk menjalin kembali silaturahmi, kunjungan ke UNIKOM dan King Sejong Institute Bandung dilakukan untuk Youngsan University untuk diskusi persiapan kerjasama yang akan datang.
Diskusi berlangsung serius namun penuh kekeluargaan, di antaranya membahas persiapan program Double Degree terkait syarat, biaya, bahasa, dan kurikulum. Selain itu juga terbuka peluang kerjasama untuk melaksanakan program lainnya, seperti pertukaran mahasiswa dan dosen, summer course, spesial short term academic, magang, partisipan seminar, dan juga join research. Kesempatan terbuka luas pula untuk Program Studi yang mengajukan turut berpartisipasi pada program Double Degree, diantaranya Program Studi Manajemen, Akuntansi, Ilmu Komunikasi, Hubungan Internasional, Arsitektur, DKV, Teknik Informatika, Sistem Informasi, dan yang lainnya.
Direktur Collaboration & Internasional Relation UNIKOM, Dr. Nina Kurnia Hikmawati, S.E., M.M., dalam keterangannya menyampaikan diskusi dilakukan dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan bagi kedua belah pihak kampus. Implementasi MoU diharapkan dapat meningkatkan Tridharma Perguruan Tinggi meliputi Pendidikan dan Pengajaran, Penelitian, dan Pengabdian kepada masyarakat. Sedangkan MoA terkait implementasi program Double Degree. Dimana mahasiswa UNIKOM bisa mengikuti kuliah di Youngsan University, demikian pula sebaliknya, dengan ekwivalensi mata kuliah yang sudah ditentukan dan disepakati bersama. Sementara, program Sejong Hakdang ditujukan untuk meningkatkan penguasaan bahasa Korea di Indonesia, sebelum sesorang belajar atau bekerja di Korea.
Lebih lanjut, Dr. Nina menyebutkan Double Degree itu penting, karena salah satu kriteria kampus unggul adalah adanya internasionalisasi program studi yang bekerjasama dengan kampus-kampus internasional. “Adanya action of publication academic material in under information juga diperlukan, yang memang khusus untuk memberikan berbagai informasi bagaimana view akademik yang ada di UNIKOM, khususnya publikasi ilmiah”, demikian pungkasnya.
Kunjungan kerja Youngsan University ke UNIKOM sangat besar manfaatnya dalam upaya meningkatkan internasionalisasi untuk mempersiapkan UNIKOM go international menuju Worl Class University. Agenda kunjungan diakhiri dengan ramah tamah dan penyerahan cinderamata dari kedua belah pihak. (Direktorat Hms & Pro).