BANDUNG, UNIKOM – Wisuda merupakan suatu momen sakral dalam suatu pendidikan tinggi. Dimana saat-saat pelantikan menjadi momen berharga bagi mahasiswa, juga orang tua, bahkan keluarga besar turut berbahagia dan bangga atas kelulusan putra/putrinya, saudara atau orang-orang yang dikasihinya.
Sejumlah 1103 wisudawan/ti mengikuti Upacara Sidang Terbuka Senat dalam rangka Wisuda Magister, Sarjana, dan Diploma Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM) Semester Genap Tahun Akademik 2022 – 2023, yang digelar pada hari Sabtu-Minggu, tanggal 9-10 Desember 2023.
Direktur Humas dan Protokoler UNIKOM, Dr. Desayu Eka Surya, S.Sos., M.Si., CICS. selaku Penanggungjawab sekaligus Ketua Pelaksana Sidang Terbuka Senat UNIKOM dalam rangka Pelantikan Wisudawan/ti Semester Genap TA 2022-2023, melaporkan terdapat 1103 wisudawan/ti. Dimana sejumlah 552 wisudawan/ti akan dilantik melalui Sidang Terbuka Senat pada hari Sabtu, 9 Desember 2023. Sedangkan 551 wisudawan/ti lainnya akan dilantik di hari ke 2 wisuda, Minggu, 10 Desember 2023. Selain berprestasi pada bidang akademik, wisudawan yang lulus pada semester genap ini, telah berhasil meraih prestasi di tingkat regional, nasional, dan intenasional yang telah mengharumkan nama UNIKOM dan bangsa Indonesia di kancah internasional. “Kami berharap suatu saat nanti saudara/i yang diwisuda pada hari ini senantiasa mampu menjunjung tinggi dan mengharukan nama almamater tercinta Universitas Komputer Indonesia, dan menjadi barisan atau garda terdepan dalam membela kebenaran, mengakkan keadilan, dan peduli pada sesama. If you never try, you will never know”, tutur Dr. Desayu.
Pada pidato pelepasan wisudawan/ti, Rektor UNIKOM, Prof. Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto M.T., menyampaikan puji dan syukur ke hadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan kasih sayang-Nya sehingga Wisuda UNIKOM Ke-40 dapat terlaksana sesuai rencana. Ia mengungkapkan penggunaan robotika di berbagai bidang menunjukkan betapa pentingnya soft skill untuk mengimbangi teknologi. Robot tidak pernah menggantikan kemanusiaan, semangat, kemampuan berinteraksi, dan berempati menjadi konsep utama Teknologi 5.0 dimana teknologi harus tetap humanis. “Mereka tidak mungkin hanya bersembunyi di balik layar computer. Mereka perlu memahami sasaran organisasi, beradaptasi, dan berkreasi sambal tetap mengembangkan kapasitas teknisnya. “Soft skills aren’t optional. They’re essential”, ungkapnya. Lebih jauh ia menuturkan, UNIKOM merupakan institusi yang terus memperbaiki kualitasnya dan menjawab tantangan baru untuk merevitalisasi pendidikan tinggi, guna menghasilkan orang-orang cerdas, yang kreatif dan inovatif serta mampu berkompetisi secara global. Komitmen ini dibuktikan dengan masuknya UNIKOM pada jajaran World Rank University versi SIR, Webomtric dan 4ICU rank tahun 2023. Selain itu, UNIKOM juga telah meraih akreditasi unggul untuk institusi di usianya yang ke 22 tahun. Hal ini merupakan prestasi yang membanggakan. Karena baru 68 PT baik negeri maupun swasta yang terakreditasi unggul dari sekitar 3500 PT di Indonesia.
Pada kesempatan tersebut, ia pun pun mengumumkan wisudawan S1 termuda berusia 20 tahun, 7 bulan, 25 hari, berasal dari Program Studi Ilmu Hubungan Internasional. Sedangkan wisudawan S1 tertua berusia 31 tahun, 8 bulan, 21 hari, yang berasal dari Program Studi Teknik Sipil. Pada akhir pidatonya, Rektor UNIKOM berpesan, “Baik wisudawan termuda, maupun wisudawan tertua, sama-sama menunjukkan tekad diri untuk berprestasi. Jadilah saudara sebagai wisudawan/ti dengan pribadi yang unggul secara intelektual, anggun secara moral, kompeten menguasai IPTEK, berjiwa sosial dan memiliki komitmen yang tinggi untuk memajukan bangsa dan negara Indonesia”, demikian pungkas Prof. Eddy.
Bertempat di Convention Hall Hotel Harris Citylink Bandung, Perhelatan Wisuda UNIKOM hari pertama menjadi istimewa dengan hadirnya Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Hak Azasi Manusia, Prof. Dr. H. Mahfud MD., yang menyampaikan orasi ilmiah terkait Indonesia Emas. Ia mengucapkan selamat kepada seluruh wisudawan/ti UNIKOM. Lebih jauh ia mengungkapkan, UNIKOM adalah kampus berbasis iptek yang terakreditasi unggul. Sarjana adalah bukti kemampuan akademik seseorang, tetapi tidak cukup hanya cerdas. Ia berharap, “para lulusan dapat menunjukkan bahwa Anda bukan hanya lulus sebagai sarjana yang memiliki ijazah, tetapi juga menjadi lulusan yang intelek. Yaitu sarjana yang memiliki tanggungjawab moral untuk setia memajukan bangsa dan negara”, demikian ungkapnya.
Wisuda sebagai seremoni pengukuhan gelar kesarjanaan membawa makna luhur untuk diambil hikmahnya. Pada akhirnya, momen wisuda sudah selayaknya diletakkan dalam starting point pembuktian kehidupan seseorang di kehidupan nyata. (Direktorat Hms & Pro).