BANDUNG, UNIKOM - Koordinator PPKM Jawa - Bali Luhut B. Pandjaitan menyampaikan bahwa pemberlakuan vaksin booster sebagai syarat mobilitas masyarakat baru akan diterapkan paling lama dua minggu lagi. Hal ini didasarkan pada hasil Rapat Terbatas Kabinet yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo . Kebijakan baru ini akan diatur melalui peraturan Satgas dan peraturan turunan lainnya. "Pemerintah akan kembali menerapkan kebijakan insentif dan disinsentif dengan kembali mengubah dan memberlakukan persyaratan vaksinasi booster sebagai syarat mobilitas masyarakat ke area publik. Selain itu, pemerintah juga akan kembali menerapkan persyaratan vaksinasi booster sebagai syarat perjalanan baik udara , darat , maupun laut , yang akan dilakukan maksimal dua minggu lagi, "ujar Menko Luhut dalam keterangan resmi , Senin (4-6 2022)
Bertolak dari kebijakan Pemerintah tersebut Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM) Bandung cepat tanggap dengan melakukan kegiatan Vaksin Dosis ke-3 (Booster) yang bekerjasama dengan Polrestabes kota Bandung, Polres Cimahi, polsek Lembang dan polsek Coblong serta Dokes dari masing masing polres dan polsek tersebut. Pihak yang terlibat dalam kegiatan Gemesin Unikom 2022 ini adalah pihak eksternal dan sekaligus sponsor utama yaitu BNI 46. Pihak internal Unikom yaitu Direktorat Humas dan Protokoler, Direktorat BAU dan kerjasama, Direktorat AP2SC, Direktorat PTSI, , Direktorat Manajemen Gedung, Direktorat Logistik, Direktorat Keuangan, UKM dan Hits Unikom Radio
Wakil Rektor Bidang Sumber Daya dan Kerjasama Unikom Assoc. Prof. Dr. Agus Riyanto, ST.,MT. yang juga sebagai penanggung jawab kegiatan Vaksin Dosis ke-3 (Booster) melaporkan bahwa “Vaksin booster Unikom ini merupakan rangkaian kegiatan Gemesin Unikom (Gelegar Mahasiswa Vaksin) Unikom yang telah dilakukan Unikom sejak tahun 2021 lalu. Gemesin 1 untuk dosis 1 dilakukan bulan Juni 2021, Gemesin 2 untuk dosis 2 dilakukan bulan November 2021 , dan sekarang Gemesin 3 untuk dosis booster dilakukan bulan Juli 2022. Vaksin yang disediakan untuk booster kali ini adalah Pfizer, Moderna dan Astrazeneca.”ungkapnya
Lebih lanjut Agus menuturkan Sejak dibuka pendaftaran secara online selama 2 hari terdata 631 peserta dengan jumlah pendaftar wanita 316 dan pria 315 orang. Jumlah ini bertambah karena banyak peserta yang daftar langsung ditempat. Jumlah vaksin yang disediakan oleh Dokes Polres Cimahi sebanyak 800 dosis booster. Program Gemesin Unikom 2022 untuk dosis booster ini diperuntukan bagi seluruh civitas akadrmika Unikom dan keluarga serta masyarakat umum. Agus berharap dengan adanya pemberian vaksin dosis ke tiga atau booster ini membuat imun masyarakat kota Bandung semakin kuat melawan varian covid 19. Masyarakat sehat dan pembangunan akan terus berjalan.
Waka Polrestabes AKBP Asep Pujiyono, S.IK., MH., MM., CHRA dalam sambutannya menyampaikan rasa terima kasih kepada Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM) Bandung atas berkenannya menyelenggarakan kegiatan Vaksin Dosis ke-3 (Booster) di UNIKOM. dan kepada pihak Sponsor BNI terima kasih Asep berharap Mudah mudahan dalam bulan agustus sudah bisa mencapai 50% masyarakat yang mendapatkan vaksin Dosis ke-3 (Booster).”pungkasnya
Sama halnya dengan PGS. Pemimpin Wilayah BNI Bety Ismawati K, yang mengatakan bahwa BNI akan terus mendukung program pemerintah dalam hal ini pemberian vaksin kepada masyarakat, Bety juga berharap dengan pemberian vaksin booster ini mudah mudahan bisa mencegah penularan covid-19.”tutur Bety
Kegiatan Vaksin Dosis ke-3 (Booster) UNIKOM dibuka secara langsung oleh Rektor UNIKOM Prof. Dr. Ir. H. Eddy Soeryanto Soegoto., MT di Lobby Smart Building Unikom pada Rabu, 13 Juli 2022 Pukul 08.00 WIB dalam sambutannya ia mengtakan “niat kita berkumpul disini untuk membantu pemerintah dalam memberikan vaksin kepada masyarakat khusunya pemberian vaksin dosis ke-3 (Booster). Terima kasih kepada pihak kepolisian dan BNI yang cepat merespon dan bersinergi dengan sangat baik. Eddy berharap dengan adanya Vaksin dosis ke-3 di Unikom dapat membantu menghentikan penyebaran covid-19 dan kekebalan tubuh atau kesehatan masyarakat bisa meningkat.”ujar Eddy
Terdapat tiga alasan mengapa vaksinasi booster perlu diberikan. Pertama adalah tubuh tidak merespon secara memadai, yang artinya jika dua dosis pertama tidak membuat tubuh merespon dengan memadai. Kedua adalah waktu kekebalan, dikhawatirkan dengan seiring berjalannya waktu, kekebalan tubuh akan menurun. Ketiga adalah kinerja vaksin, vaksin saat ini belum betul-betul sempurna, sehingga perlu diberikan vaksin booster. (Direktorat Hms & Pro)