Berita

Unikom Dorong Semangat ‘Lombok Bangkit dan Bangun Kembali’

BANDUNG, UNIKOM- Hampir tiga bulan berlalu Indonesia dilanda bencana alam gempa bumi tepatnya menimpa masyarakat Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat. Tercatat lebih dari 500 gempa susulan yang membuat sebagian besar masyarakatnya alami trauma psikis disamping banyak bagunan hancur dan korban jiwa berjatuhan. Saat ini, semangat ‘Lombok Bangkit dan Bangun Kembali’ semakin digalakkan, hingga tak sedikit masyarakat yang terus mengalirkan bantuannya.

Seperti dilakukan Civitas Akademika Unikom melalui program ‘Unikom Peduli Lombok’ yang resmi menitipkan bantuannya kepada Dompet Pikiran Rakyat (PR). Bantuan sebesar Rp 25 juta tersebut diserahkan oleh Wakil Rektor Bidang Administrasi, Kepegawaian, dan Keuangan Unikom, Prof. Dr. H. Maman Kusman, S.E.,MBA, kepada Corparate Secretary (Corsec) Pikiran Rakyat, Bapak Budhiana Kartawijaya di Ruang Corsec PR, Jln. Asia Afrika No 77 Bandung, Rabu (10/10/2018).

Turut hadir dalam kesempatan tersebut, Direktur Humas dan Protokoler Unikom, Dr. Desayu Eka Surya, S.Sos.,M.Si, Staf Direktorat Humas dan Protokoler, Arif Try Cahyadi, M.Ds, Staf Sekretariat Rektorat, R. Heryaningtyas, S.Pd, dan Ketua BEM Unikom, Bagus Harpiandi. Dana bantuan yang disalurkan, merupakan hasil penggalangan dana yang dilakukan di lingkungan Civitas Akademika Unikom, mulai jajaran pimpinan, dosen, karyawan, hingga mahasiswa. "Ini merupakan tanda kasih dan rasa sayang kami civitas akademika Unikom untuk Lombok, mohon diterima semoga bisa memberikan manfaat untuk masyarakat Lombok," tutur Desayu.

Seperti dilansir pikiran-rakyat.com, bahwa sebenarnya Dompet Lombok sudah ditutup, tetapi jika sudah diniatkan untuk bantuan Lombok makan akan tetap disertakan terlebih rencananya minggu depan pengelola Dompet PR sudah dijadwalkan bertemu dengan Bupati Lombok untuk berkordinasi penanganan rehabilitasi Lombok. Menurut Budhiana, ada tiga tahapan penanganan bantuan yaitu tanggap darurat, recovery, dan rehabilitasi. Dompet PR bergerak di penanganan rehabilitasi seperti pembangunan sekolah, puskesmas/klinik, sarana ibadah atau rumah tinggal. Seperti rehabilitasi sekolah di Aceh, rumah tinggal di Garut, dan Mentawai.

Sementara itu, Pikiran Rakyat juga mengajak Unikom untuk lebih dekat menjalin kerja sama tidak sebatas pada ranah bisnis saja. Seperti halnya kerjasama diklat penulisan untuk dosen, publikasi kepakaran, riset bersama, atau untuk berbagai kegiatan kemahasiswaan yang terkait dengan media. Pikiran Rakyat juga memiliki fasilitas Aula yang selama ini seringkali digunakan oleh berbagai perguruan tinggi untuk melakukan pertemuan ataupun Focus Group Discussion (FGD. “..kami juga memerlukan intelektual-intelektual dari Unikom agar bisa berbagi dengan masyarakat, di tengah banyaknya beredar kabar hoax sehingga jika dari civitas kampus terutama para pakar yang berbicara diharpkan bisa memberikan pencrahan,” ujar Budhiana.

Selain kerja sama dengan dosen, Pikiran Rakyat pun menawarkan program bagi mahasiswa seperti halnya pelatihan menulis yang hasilnya bisa dipublikasikan sesuai rubrik-rubrik tersedia di Koran PR. Hal tersebut disambut baik oleh pihak Unikom, dan rencananya akan digelar pertemuan khusus antara unsur pimpinan PR dengan jajaran Rektorat Unikom. “Saya kira ini peluang yang bagus, rencana kerja dan action tentunya harus disiapkan,” pungkas Maman. (Direktorat Hms & Pro, diolah dari berbagai sumber)