BANDUNG, UNIKOM - Pada Hari Jumat 24 Januari 2025, Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM) bersama Youngsan University (YSU), Korea selatan melakukan kolaborasi istimewa dengan menghadirkan seminar akademik internasional bertajuk: “Singularity: How to Cope With it?”. Pada acara ini turut hadir pembicara – pembicara hebat diantaranya, Prof. Dr. Ir. H. Eddy Soeryanto Soegoto MT selaku Rektor UNIKOM Indonesia, Prof. Dr. Bu Gu-Wuck selaku Presiden YSU Korea Selatan, Prof Zainal Arifin Hasibuan, MLS, Ph.D selaku Wakil Rektor 4 Bidang Teknologi Digital & ICT, International Program & Center of Excellence UNIKOM, Rodi Hartono, ST., MT., Ph.D. selaku Ketua Divisi Robotika UNIKOM dan juga Perwakilan Universitas mitra YSU & UNIKOM. Narasumber pada acara ini membahas apa saja tantangan dan peluang di era kecerdasan buatan (AI) dan singularitas teknologi.
Acara ini dibuka oleh MC dari tim Younsan University. Lalu dibuka dengan materi yang pertama oleh Rektor UNIKOM Prof. Dr. Ir. H. Eddy Soeryanto Soegoto MT. Dalam penyampaian materinya Prof. Eddy menjelaskan tentang strategi pengembangan pendidikan tinggi berbasis AI serta ancaman dan peluangnya. Prof. Eddy juga menjelaskan visi dalam Mewujudkan pengembangan pendidikan tinggi berbasis Artificial Intelligence (AI) yang inklusif, adaptif, dan berkelanjutan, di mana teknologi AI digunakan untuk mempersonalisasi pembelajaran, meningkatkan efisiensi operasional, dan memperluas akses pendidikan global. Selain itu Prof. Eddy juga menjelaskan nilai nilai budaya UNIKOM yaitu PIQIE: 1) Professionalism. 2) Integrity 3) Quality, 4). Excellence, 5). Information Technology (ICT),
Lebih lanjut Prof. Eddy menyimpulkan bahwa “Merangkul strategi yang digerakkan oleh AI sangatlah penting untuk kemajuan pendidikan tinggi. Dengan memanfaatkan kekuatan AI, institusi dapat meningkatkan hasil pembelajaran, merampingkan operasi, dan mempersiapkan siswa untuk masa depan yang dinamis. Di sisi lain, Universitas perlu mengambil tindakan untuk mengatasi singularitas” pungkasnya.
Materi yang kedua disampaikan oleh Rodi Hartono, ST., MT., Ph.D. materi yang disampaikannya yaitu mengenai cara Pemanfaatan Artifical Intellligence (AI) serta bagaimana mengatasi AI di era singularitas. Beberapa point utamanya yang disampaikan yaitu: 1) Optimalisasi Sumber Daya: Solusi AI untuk menghemat sumber daya di tengah pertumbuhan teknologi yang pesat, Contoh: Jaringan pintar, pertanian presisi, dan manufaktur berkelanjutan. 2). Mitigasi Dampak Lingkungan: Mengurangi jejak karbon dari infrastruktur AI dan Berinvestasi dalam sistem AI bertenaga energi terbarukan. 3). Akses yang Berkeadilan: Memastikan teknologi AI bermanfaat bagi semua komunitas dan Mempromosikan kolaborasi global untuk tujuan keberlanjutan bersama. 4). Tata Kelola yang Beretika: Membangun kepercayaan dan transparansi dalam sistem AI serta Menciptakan kebijakan untuk menyelaraskan pengembangan AI dengan prioritas keberlanjutan
Sementara itu, materi selanjutnya disampaikan oleh Prof. Zainal hasibuan, Ph.D yang menjelaskan tentang Kekuatan AI untuk Meningkatkan Kualitas Pendidikan Tinggi: Sebuah Arah Baru Menuju Pembelajaran yang Dipersonalisasi. Prof Zainal memberikan point utama dalam materinya yaitu bahwa AI sebagai agent of change: 1). Menumbuhkan kumpulan data yang besar akan meningkatkan pola dan karakteristik pelajar, 2) Materi pembelajaran yang didorong akan menyesuaikan dan sesuai dengan perilaku pelajar. 3). Pemantauan cerdas otomatis akan memperkuat interaksi pelajar dan guru. 4). Sistem menjadi lebih cerdas dari waktu ke waktu dan lebih tunggal. 5). Pembelajaran Personalisasi Berbasis AI mengubah paradigma pembelajaran dari: pembelajaran yang berpusat pada guru menjadi pembelajaran yang berpusat pada siswa.
Materi yang terakhir disampaikan oleh Assoc Prof, Na Hoon Park, Ph.D selaku perwakilan dari Youngsan University, Korea Selatan (Ys’U) yang membawakan materi seputar: 1) Pengenalan Program Ekstrakurikuler Ys'U. 2). Sekolah Dunia Steiner (pendidikan Waldorf, pendidikan Steiner) 3). Universitas Singularitas. 4) Kontes Status Kemanusiaan - Festival Senyum. Acara Seminar pers ini kemudian diakhiri dengan sesi Tanya jawab bersama para peserta.
Harapannya semoga seminar ini memberikan wawasan yang komprehensif mengenai peran AI dalam pendidikan tinggi, tantangan dan peluang di era singularitas, serta pentingnya personalisasi pembelajaran dan pengembangan karakter. Kolaborasi antara UNIKOM dan Youngsan University diharapkan dapat terus berlanjut untuk menghasilkan inovasi-inovasi di bidang pendidikan. (Direktorat Hms & Pro)