BANDUNG, UNIKOM - Pemerintah optimistis Indonesia akan mencapai tingkat tertingginya di abad ini pada tahun 2045 dengan sebutan Indonesia Emas. Namun, tentunya hal itu harus diiringi dengan inovasi yang terus ditingkatkan.
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim mengatakan bahwa ada sejumlah fokus inovasi yang harus dilakukan untuk mencapai Indonesia Emas 2045 Pertama adalah green economy.
Guna menambah informasi serta wawasan mahasiswa mengenai green economy Himpunan Mahasiswa Manajemen Unikom telah mengadakan seminar nasional Greenomic 2023: “Persiapan Green Economy Menuju Indonesia Emas 2045” dengan mengahadirkan Narasumber 1) Direktur Keuangan Umum dan Sistem Informasi Badan Pengelola Dana Lingkungan Hidup Kementrian Keuangan RI Pak langgeng Suwito dengan materi peran pemerintah dalam green economy menuju Indonesia emas 2045. 2) Ketua Program Studi Manajeman Unikom Dr Lina Ismawati S.E., M.Si mengangkat tema peran generasi muda Khusen mahasiswa dalam green economy menuju Indonesia emas 2045. 3) Area Marketing Jr. Executive at Nutrifood Indonesia Muhamad Rozan miqdad memaparkan mengenai menumbuhkan kreativitas serta inovasi dalam penerapan green economy
Ketua pelaksana: Dimas Septian Wiyono mengatakan “Melalui seminar ini berharap kedepannya untuk mendapatkan insight baru tentang green economy, dan dapat berguna bagi kedepannya mengingat ekonomi yang ramah lingkungan sangat lah penting bagi bumi kita kedepannya.”ungkapnya
Dr Lina Ismawati S.E., M.Si ketua Program Studi Manajemen Unikom yang juga sebagai narasumber pada kegiatan tersebut mengatakan bahwa “melalui kegiatan ini dapat menjadi jembatan bagi teman-teman mahasiswa untuk bisa meningkatkan kreativitas dan berinovasi dalam menjalankan aktivitas ekonomi yang dapat berjalan sejalan dengan pelestarian lingkungan hidup serta keberlangsungan hidup manusia di masa depan."pungkasnya
Green Economy atau ekonomi hijau adalah suatu gagasan ekonomi yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kesetaraan sosial masyarakat, sekaligus mengurangi risiko kerusakan lingkungan secara signifikan.
Ekonomi Hijau ini dapat juga diartikan perekonomian yang rendah atau tidak menghasilkan emisi karbondioksida terhadap lingkungan , hemat sumber daya alam dan berkeadilan sosial .
Perbedaan ekonomi hijau dibanding gagasan ekonomi lainnya adalah penilaian langsung kepada modal alami dan jasa ekologis sebagai nilai ekonomi dan akuntansi biaya di mana biaya yang diwujudkan ke masyarakat dapat ditelusuri kembali dan dihitung sebagai kewajiban , kesatuan yang tidak membahayakan atau mengabaikan aset. (Direktorat Hms & Pro)