BANDUNG, UNIKOM - APTISI Pusat menggagas kegiatan Dengar Pendapat Digitalisasi Kampus dan Antisipasi Era Disrupsi melalui Webinar Nasional pada Rabu, 30 Maret 2022. Bertemapat di Universitas Gunadarma Kampus K Jl. Kelapa Dua Raya No.93, Klp. Dua, Kec. Klp. Dua, Kabupaten Tangerang, Banten.
Webinar Nasional tersebut, sekaligus kegiatan awal pemberian hibah SIM Terpadu yang telah disampaikan oleh Ketua APTISI Pusat M. Budi Djatmiko (Selasa, 22/03/2022) saat Muswil VI APTISI Wilayah II-A Sumsel Babel di Hotel Harper Palembang, yang diharapkannya dalam waktu satu tahun ke depan semua Perguruan Tinggi Swasta di Indonesia mendapatkan hibah SIM Terpadu tersebut.
Dalam kehidupan kita sehari-hari saat ini, semua aspek aktivitas kita tidak terlepas lagi dari kebutuhan information technology (IT) yang menghubungkan semua kegiatan dalam bentuk digitalisasi. Kita tidak bisa lagi menghindari kebutuhan IT ini karena kita semua saat ini sudah ketergantungan dan sangat membutuhkannya layaknya seperti bernapas.
Apalagi di era disrupsi ini perubahan terjadi begitu cepat hitungan detik, termasuk berbagai inovasi juga hadir dalam rangka memudahkan segala urusan kita berkat digitalisasi ini. Bagi Kampus, IT ini betul-betul menjadi kebutuhan yang tidak terelakkan lagi dan pasti akan tertinggal apabila masih mengesampingkannya.
Rektor Unikom Prof. Dr. Ir. H. Eddy Soeryanto Soegoto, MT, dalam pendapatnya terkait dengan proses digitalisasi yang harus dilakukan di perguruan tinggi khususnya yang sudah dilakukan oleh Unikom mengatakan bahwa "untuk proses digitalisasi tersebut pertama tentu saja jika dilihat dari perguruan tinggi yang berbasis IT itu sudah menjadi sesuatu aktifitas sehari hari merupakan bagian pendidikan yang dilakukan, untuk Unikom sendiri proses digitalisasi ini sudah kita lakukan sejak kita berdiri dimana Unikom mewajibkan kepada seluruh program studi yang ada di lingkungan Unikom, jika Program Sarjana mereka wajib belajar selama tujuh semester software perangkat lunak, kemudian wajib belajar hardware selama satu semester untuk seluruh prodi, tidak terkecuali prodi bidang informatika, sastra jepang, ilmu komunikasi, itu kita wajibkan belajar,”tutur Eddy
Selanjutnya, Eddy menambahkan, “animasi multimedia menjadi mata kuliah wajib di Unikom dan mata kuliah entrepreneurship ke empat mata kuliah tersebut wajib diikuti oleh seluruh mahasiswa Unikom dalam menghadapi digitalisasi kampus dan antisipasi era disrupsi, karena kita tidak mungkin maju melangkah proses digitalisasi apabila besic pengetahuan kepada mahasiswa kita sendiri tidak diberikan secara menyeluruh kepada seluruh mahasiswa. Itulah kebijakan di Unikom dan Eddy berharap saat lulus nanti para alumni Unikom jika terjadi proses perubahan teknologi maka mereka dapat beradaptasi dengan perubahan teknologi tersebut.”ungkapnya
Segala aktivitas kehidupan kampus termasuk proses belajar mengajar, pengolahan data mulai dari perencanaan sampai laporan, harus sudah diolah secara digitalisasi. Pengolahan data itu sangat penting supaya didapat informasi yang akurat dan punya kualitas untuk mengantisipasi perubahan yang begitu cepat di era disrupsi yang sudah berjalan saat ini.
Digitalisasi kampus ini, tidak bisa tidak, harus dilakukan dan diikuti oleh Kampus dalam rangka untuk efisiensi termasuk melancarkan semua aktivitas civitas akademika kampus, antara lain; kegiatan pembelajaran, berbagai pelaporan administrasi akademik, pelaporan administrasi perkantoran termasuk pelaporan keuangannya. Hal ini betul-betul sangat meringankan dan membantu kelancaran dan kemudahan dalam pelayanan untuk kepentingan internal kampus maupun untuk eskternal kampus.
Kaitan dengan layanan digitalisasi ini, juga Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi (Ditjen Diktiristek), Kementerian Pendikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) telah melaunching berbagai fasilitas layanan digital yang berkapasitas besar untuk memudahkan akses informasi bagi masyarakat yang memerlukan informasi terkait perguruaan tinggi. (Yopi Makdori, 05/01/2022, Liputan6.com).
Sebenarnya juga dapat kita lihat bahwa perguruan tinggi swasta sudah banyak yang melaksanakan digitalisasi kampus terutama perguruan tinggi yang besar, begitu pula perguruan tinggi yang kecil juga telah melaksanakan pengelolaan administrasi secara digitalisasi walaupun masih ada yang melakukannya secara sederhana oleh keterbatasan anggarannya.
Oleh karena keterbatasan inilah APTISI Pusat yang dinakhoda'i oleh M. Budi Djatmiko menginisiasi pemberian hibah SIM Terpadu tersebut dalam rangka upaya meningkatkan kualitas perguruan tinggi swasta terkhususnya perguruan tinggi swasta yang memerlukannya di seluruh Indonesia.”dilansir dari www.kompasiana.com
Selamat dan Sukses kepada APTISI Pusat yang telah berbuat dan ikut serta dan berupaya kuat untuk membantu pemerintah dalam rangka meningkatkan kualitas perguruan tingggi swasta di seluruh Indonesia. (Direktorat Hms & Pro)