BANDUNG, UNIKOM - ASEAN Future Innovators Challenge merupakan bagian dari ASEAN Student Mobility Programme yang diselenggarakan dalam rangka ASEAN Universities Exhibition and Forum 2025 (AEF 2025). Program ini bertujuan untuk mendorong inovasi, kepemimpinan, dan kolaborasi diantara mahasiswa ASEAN dalam mengatasi tantangan regional dan mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs). Dalam ASEAN Future Innovators Challenge, mahasiswa bekerja sama untuk mengembangkan solusi kreatif terhadap isu-isu nyata yang dihadapi oleh negara-negara ASEAN. Kegiatan ini melibatkan lokakarya pengembangan proyek inovatif, pertukaran budaya, kunjungan ke universitas-universitas lokal dan diskusi kelompok yang dipandu oleh para ahli dari universitas tuan rumah dan salah satunya adalah Universiti of Malaya.
Kabar membanggakan datang dari Mahasiswa Program Studi Ilmu Hubungan Internaisonal (IHI) Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM) salah satunya Dinda Amalia Putri mahasiswa semester III angkatan 2023 yang berkesempatan mengikuti AEF 2025 di Malaysia sebagai peserta lomba ASEAN Future Innovators Challenge terkait SDGs yang diselenggarakan dari tanggal 19-23 Februari 2025. Dinda, salah satu peserta dari Indonesia yang mewakili UNIKOM bersama tim lainnya dari Universitas Malikussaleh, Universiti Utara Malaysia, Kalinga State University Phillippines dan Yala Rajabhat University Thailand berhasil meraih juara pertama dalam kompetisi bergengsi ini. Mereka menghadirkan inovasi ASEAN Agro App, sebuah aplikasi yang berfokus pada pemantauan dan manajemen kesehatan hewan ternak yang terdampak oleh perubahan iklim (Climate Action), sesuai dengan tujuan Sustainable Development Goals (SDGs) 13.
Keberhasilan ini tidak diraih dengan mudah. Tantangan terbesar yang dihadapi Dinda dan timnya adalah perbedaan latar belakang studi yang membuat penyatuan ide menjadi tantangan tersendiri. Perbedaan perspektif sempat menjadi hambatan dalam menyusun konsep inovasi yang solid. Namun, melalui komunikasi yang baik, diskusi terbuka, serta pemahaman terhadap keahlian masing-masing anggota, tim akhirnya mampu menyelaraskan gagasan dan menciptakan solusi yang inovatif.
“Alhamdulillah, saya sangat bersyukur bisa mengikuti AEF 2025 di Malaysia sebagai peserta lomba ASEAN Future Innovators Challenge. Lebih bersyukur lagi, saya dan tim berhasil meraih juara satu dengan inovasi ASEAN Agro App. Ini menjadi pengalaman berharga bagi saya dan memberikan banyak pelajaran untuk ke depannya,” ujar Dinda.
Pada kesempatan tersebut, Dekan FISIP UNIKOM Assoc. Prof. Dr. Hj. Dewi Kurniasih, S.IP., M.Si., menyampaikan rasa syukur dan bangganya atas pencapaian tersebut “Saya sebagai Dekan FISIP UNIKOM, sangat berbangga hati mendapatkan Mahasiswa Prodi Ilmu Hubungan Internasional yang berprestasi didalam kompetisi 1st winner Asean Future Inovators Challenge di Universiti Malaya. Semoga prestasi Internasional ini dapat menjadi salah satu daya dukung prodi HI menjadi unggul dan menunjang peringkat UNIKOM di kancah World Class University” ujarnya
Dosen Pemdamping sekaligus Ketua Prodi Dr. Dewi Triwahyuni, S.IP., M.Si., juga turut menyampaikan pendapatnya terkait pencapaian Dinda dan Tim “Kami sangat bangga atas prestasi yang diraih oleh Mahasiswa Prodi HI Amelia Dinda Putri C sebagai 1st Place in ASEAN future Innovators Challenge di Universiti Malaya 2025. Perolehan prestasi ini menunjukkan peningkatan yang signifikan dari kualitas mahasiswa prodi HI UNIKOM yang berani mengadu gagasan dengan mahasiswa dari kampus-kampus ternama di negara-negara ASEAN. Semoga pengalaman dan prestasi yang ditorehkan oleh ananda Amelia Dinda Putri C, dapat meningkatkan rasa percaya diri mahasiswa lainnya untuk berkompetisi tingkat internasional. Tidak lupa kami atas nama program studi juga mengucapkan terimakasih atas support Universitas yang ikut mengantarkan perolehan ini.
Kompetisi ini merupakan bagian dari ASEAN Universities Exhibition and Forum 2025 yang bertujuan untuk mendorong inovasi serta kolaborasi antar mahasiswa se-ASEAN dalam menghadapi tantangan regional dan global. Kemenangan ini, Dinda dan tim telah membuktikan bahwa kolaborasi lintas disiplin ilmu dapat menghasilkan solusi nyata yang berdampak bagi keberlanjutan lingkungan dan ketahanan pangan di ASEAN. (Direktorat Hms & Pro).