Berita

Layanan Aksesibilitas Literasi Dalam Rangka Mempersiapkan Layanan Inklusif Di Universitas Komputer Indonesia

BANDUNG, UNIKOM - Perpustakaan UNIKOM bekerja sama dengan Sentra Wyata Guna Bandung menyelenggarakan sosialisasi terkait “Layanan Aksesibilitas Literasi” sebagai upaya untuk meningkatkan aksesibilitas dan inklusifitas bagi penyandang disabilitas visual di perguruan tinggi. Acara ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih baik tentang kebutuhan penyandang disabilitas visual dan bagaimana institusi pendidikan dapat menciptakan lingkungan yang mendukung bagi seluruh mahasiswa. Hal tersebut sebagai wujud implementasi 1)UUD 1945 Pasal 28H ayat (2); 2) UU RI Nomor 8 Tahun 2016 tentang penyandang disabilitas; 3)Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nomor 6/M/2022 tentang pedoman penerapan kurikulum dalam rangka pemulihan pembelajaran menyebutkan satuan pendidikan perlu mengembangkan kurikulum dengan prinsip diverisifikasi. Penyelenggaraan sosialisasi dilaksanakan pada Hari Senin-Selasa 2-3 Desember 2024 yang dihadiri oleh Pimpinan Direktorat, Ketua Divisi, Pustakawan, Karyawan dan mahasiswa UNIKOM serta dari Sentra Wyata Guna Bandung sebagai peserta yang berjumlah 30 orang peserta . Adapun narasumber sosialisasi ini berasal dari Sentra Wyata Guna Bandung yang merupakan ahli pada bidang layanan aksesibilitas bagi para disabilitas visual, narasumber juga didampingi oleh anggota Sentra Wyata Guna lainnya untuk membimbing peserta.

Acara dibuka dengan sambutan dari Wakil Rektor 1 Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Prof. Dr. Umi Narimawati, Dra.,SE.,M.Si yang menekankan bahwa pendidikan merupakan hal yang harus didapatkan oleh seluruh individu tanpa terkecuali. Selanjutnya, Prof. Dr. Umi Narimawati, Dra.,SE.,M.Si menyebutkan bahwa UNIKOM terbuka dan menyambut baik masukan-masukan dari Sentra Wyata Guna Bandung terkait fasilitas-fasilitas yang dibutuhkan terkait layanan aksesibilitas bagi teman-teman disabilitas visual. Beliau menambahkan belum mengetahui secara jelas terkait kebutuhan teman-teman tunanetra serta merasa penasaran terkait hal-hal yang akan diajarkan pada sosialisasi yang akan diselenggarakan. Menutup sambutannya menyatakan sangat mengapresiasi dan berterimakasih kepada berbagai pihak yang telah secara optimal membantu terselenggaranya acara.

Sambutan kedua diberikan oleh pihak Sentra Wyata Guna Bandung Ibu Dra. Yanthi Pramianti M.S.i, yang menyebutkan bahwa Sentra Wyata Guna merupakan bentuk implementasi dari UU RI Nomor 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas dan menekankan bahwa teman-teman tunanetra memiliki kebutuhan yang sama serta harus diperlakukan seperti memperlakukan individu pada umumnya. Pada kesempatannya Ibu Yanthi Pramianti juga menjelaskan mengenai kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh Sentra Wyata Guna Bandung bersama teman-teman tuna netra. Beliau berharap semakin banyak perguruan tinggi yang meningkatkan aksesibilitasnya dan dapat memberikan layanan inklusif.

 Setelah kedua sambutan selesai, acara dilanjutkan dengan pematerian yang merupakan acara inti dari kegiatan sosialisasi ini. Pematerian pertama dilakukan oleh Ibu Emma Tresna dan Bapak Warino, S.Pd yang membahas pengantar pengenalan aksara braille. Pada pematerian ini narasumber memberikan rumus aksara braille, reglet yaitu alat tulis aksara braille, dan kertas tebal. Peserta menggunakan alat-alat yang telah diberikan dan dilatih untuk menulis aksara braille. Hal tersebut bertujuan agar peserta lebih memahami cara kerja aksara braille dan bagaimana nantinya teman-teman tunanetra dapat membaca aksara braille tersebut. Setiap peserta didampingi oleh pihak dari Sentra Wyata Guna Bandung untuk membimbing peserta secara lebih mendalam. Peserta sangat antusias mengikuti pelatihan tersebut dibuktikan dengan aktifnya para peserta bertanya. Hasilnya para peserta sudah dapat menulis nama, alamat serta pesan singkat untuk Sentra Wyata Guna Bandung dalam aksara braille.

Pematerian kedua yaitu praktek mengenai tata cara membimbing atau menuntun teman tuna netra dalam kegiatan sehari-hari mulai dari berjalan, duduk, menaiki tangga, membuka pintu, hingga menaiki mobil. Pematerian ini dilakukan oleh Bapak Warino, S.Pd sebagai penuntun dan Bapak Asep Sarifudin yaitu sebagai teman tuna netra. Bapak Warino, S.Pd juga memberikan materi mengenai istilah-istilah perlindungan diri yang digunakan oleh teman tunanetra saat sendirian. Pada pematerian ini peserta diberikan penutup mata dan diminta untuk berpasangan serta memperagakan tata cara yang sudah dicontohkan oleh Bapak Warino S.Pd dan Bapak Asep Sarifudin, Hal tersebut dilakukan sehingga peserta dapat lebih memahami tantangan yang dihadapi oleh teman tuna netra. Peserta diminta untuk mempraktekkan secara bergiliran dengan diawasi oleh pemateri, sehingga saat peserta melakukan kesalahan dapat langsung dikoreksi oleh pemateri. Hasilnya peserta dapat mengikuti dengan cukup baik.

Selain kedua materi dan praktik yang sudah dilakukan tersebut, pada kegiatan ini juga pihak Sentra Wyata Guna Bandung menampilkan alat bantu yang dapat digunakan oleh teman tuna netra, seperti tongkat tuna netra canggih yang memiliki fitur-fitur canggih sehingga memudahkan teman tuna netra dalam menjalani aktivitas sehari-hari. Peserta diajak untuk mencoba tongkat tuna netra, sehingga mereka dapat lebih memahami cara kerja dan manfaatnya. Peserta menggunakan penutup mata dan mencoba berjalan menggunakan tongkat sebagai alat bantu. Setelah mencoba berjalan dengan bantuan tongkat, peserta jadi lebih menyadari apa yang dirasakan oleh teman tuna netra dan meningkatkan simpati dan empati para peserta. Peserta juga menyadari betapa pentingnya alat bantu seperti tongkat ataupun guiding blocks bagi teman-teman tuna netra.

Setelah keseluruhan acara pematerian dan praktik, peserta melaksanakan diskusi beserta pihak-pihak Sentra Wyata Guna Bandung. Pada diskusi Prof. Dr. Siti Kurnia Rahayu, S.E. M.Ak., Ak, CA sebagai Direktur Quality Assurance bertanya mengenai hal-hal apa saja yang harus disediakan dalam meningkatkan aksesibilitas UNIKOM terhadap teman-teman tuna netra dan apa bentuk kerja sama antara UNIKOM dan Sentra Wyata Guna dalam penyediaan hal-hal yang dibutuhkannya. Sentra Wyata Guna Bandung memberikan tanggapan bahwa hal yang paling penting dibutuhkan adalah guiding blocks, papan penanda braille bagi tiap ruangan dan tombol lift yang tercantumkan aksara braille untuk memudahkan mobilitas teman tuna netra. Adapun kerja sama yang dapat dilakukan adalah pihak Sentra Wyata Guna hanya dapat memberikan jasa dalam menciptakan papan penanda braille saja. Bapak Asep Sarifudin sebagai teman tunanetra menambahkan “..yang paling penting bukan apa saja yang harus disiapkan oleh universitas dalam menghadapi teman tuna netra, tetapi apakah universitas siap menerima mahasiswa yang memiliki kebutuhan khusus? Karena kesiapan itulah yang menjadi modal dalam menyediakan layanan aksesibilitas”  

Acara ini menjalin hubungan kerja sama yang baik antara UNIKOM dan Sentra Wyata Guna Bandung, sehingga kedepannya Sentra Wyata Guna Bandung dapat terus memberikan pendampingan kepada UNIKOM untuk meningkatkan layanan aksesibilitas bagi seluruh mahasiswa tanpa terkecuali. Pada acara ini Sentra Wyata Guna Bandung memberikan hadiah berupa Al-Quran dan Hadits digital sebagai tambahan koleksi di Perpustakaan UNIKOM yang diharapkan dapat terus berkembang sehingga Perpustakaan UNIKOM dapat juga meningkatkan layanan aksesibilitas literasi bagi teman-teman tunanetra. Keseluruhan acara ditutup dengan foto bersama. Acara sosialisasi ini diharapkan dapat menjadi langkah awal menuju lingkungan kampus yang lebih inklusif, di mana semua individu, terlepas dari latar belakang atau kemampuan mereka, dapat berkontribusi dan berkembang secara maksimal. Salam Literasi

Artikel Berikutnya

Selamat Hari Raya Natal dan Tahun Baru 2025