BANDUNG, UNIKOM - Bahasa memiliki peran sebagai sarana berkomunikasi. Kemampuan berbahasa dapat mempengaruhi masyarakat untuk berkembang dari era 4.0 menjadi era 5.0 dengan segala implikasinya dalam berbagai bidang, termasuk bidang pendidikan dan pembelajaran. Aktivitas pembelajaran dan kehidupan masyarakat berkenaan dengan perubahan di era 5.0, mengubah masyarakat yang tadinya biasa menjadi masyarakat yang cerdas dan bijak dalam perkembangan teknologi yang relevan dengan kebutuhan pembelajaran pada era ini.
Guna menambah wawasan dan kesiapan mempersiapkan diri dalam menghadapi era 5.0 dari para mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya Unikom telah digelar Kuliah Umum yang bertajuk “Peran Bahasa dalam menyambut Society 5.0” pada Sabtu, (15/9/22) secara daring dengan di ikuti oleh mahasiswa di lingkungan Fakultas Ilmu Budaya. dengan mengundang narasumber Assoc. Prof. Dr. Iis Kurnia Nurhayati, SS., M.Hum Dosen Telkom University dan Mia R. Yuwita, S.Hum., M.App.Ling dosen Unikom.
Dekan Fakultas Ilmu Budaya Assoc. Prof. Dr. Soni Mulyawan Setiana, M.Pd dalam sambutannya mengatakan bahwa “Society 5.0 adalah tatanan baru bagi umat manusia dengan memanfaatkan dalam teknologi diberbagai aspek kehidupan seperti Internet of think (IoT) Big Data maupun yang lain nya untuk meningkatkan kualitas hidup manusia. Salah satu untuk bertahan di era 5.0 yaitu menguasai skill berbahasa asing baik itu bahasa inggris, jepang dan bahasa lain nya, bahasa juga diciptakan untuk sarana berkomunikasi antar mahluk sosial. Siapa yang ingin memahami peradaban dunia maka pelajari bahasa"ungkapnya
Assoc. Prof. Dr. Iis Kurnia Nurhayati, SS., M.Hum dalam materinya mengatakan bahwa teknologi komunikasi dan informasi terbaru akan menciptakan Global Village. Tantangan Global yang harus dihadapi adalah 1) Perkembangan Teknologi, 2) Internalisasi dan Global, 3) Perkembangan Ekonomi. Sedangkan dalam paparannya Mia R. Yuwita, S.Hum., M.App.Ling mengatakan bahwa Kesantunan lintas budaya sebagai alat komunikasi adalah tingkah laku (bahasa) yang sesuai secara sosial dengan sarana untuk memperoleh hubungan interpersonal yang baik. Kesantunan juga Mia katakana berkaitan dengan penggunaan bahasa yang sangat formal.
Kemampuan masyarakat dalam beradaptasi, mobilitas dan aktivitas adalah hal penting dalam kehidupan masyarakat seperti menuntut adanya trasformasi dalam pembelajaran. Tranformasi yang terjadi berupa pengintegrasian pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat di era revolusi 5.0. Makalah ini akan menjelaskan pentingnya bahasa dan sastra Indonesia dalam kehidupan masyarakat di era revolusi 5.0, khususnya dalam mencipatakan pengembangan pembelajaran bahasa dan sastra dalam kehidupan masyarakat agar terciptanya berbasis teknologi, informasi, industri dan humanisasi. (Direktorat Hms & Pro)