BANDUNG, UNIKOM – Kuliah umum adalah suatu kegiatan pembelajaran dimana seseorang menambah pengetahuan akademis baik itu mahasiswa, dosen serta masyarakat umum. Mahasiswa berpendapat kuliah umum bersifat positif karena hal tersebut terkadang tidak didapat pada perkuliahan reguler yang biasanya dihadiri mahasiswa. Kuliah umum memang diperlukan untuk memberi ruang ekspansi atau pengembangan akademis.
Program Studi Ilmu Komunikasi FISIP Unikom terus melakukan terobosan dan inovasi dalam melakukan pembelajaran kepada para mahasiswanya, demikian juga mengenai pemahaman serta pengetahuan yang terus ditingkatkan melalui berbagai aktivitas salah satunya dengan program kerja Peningkatan Kualitas dalam bidang pengajaran dengan mengadakan kuliah Umum pada setiap mata kuliah.
Kesempatan yang luar biasa bagi sivitas di lingkungan Ilmu Komunikasi bisa menghadirkan seorang Guru Besar Ilmu Komunikasi Prof. H. Deddy Mulyana, Ph.D pada kuliah umum Metode Penelitian Komunikasi Kuantitatif dengan tajuk “Mengapa memilih penelitian Kualitatif :”Plus Minus dan Aplikasinya dalam Penelitian Komunikasi” pada Jumat (29/7/2022).
Sedikit mengulas tentang Guru Besar Ilmu Komunikasi Prof Deddy, dengan sapaan akrabnya Deddy telah menghasilkan 50 buah buku dan 40 book chapter Selama karier akademisnya, Deddy ikut membidani pendirian dari tiga program studi S1 dan tiga program studi S2 Ilmu Komunikasi di enam perguruan tinggi di Tanah Air. Deddy adalah editor dan reviewer di berbagai jurnal nasional terakreditasi dan jurnal internasional bereputasi. Ia pernah menjadi anggota Dewan Redaksi Harian Umum Pikiran Rakyat selama satu dasawarsa, sekaligus penulis tetap Kolom Takrif di surat kabar tersebut (2013-2018). Sejak tahun 1974 hingga saat ini, Deddy telah menghasilkan lebih dari 500 tulisan yang dimuat di berbagai surat kabar dan majalah, a.l. Pikiran Rakyat, Republika, Media Indonesia, Kompas, Gatra, Jakarta Post, Australasian Muslim Times, dan Insight. Deddy juga telah menjadi pembicara (kunci) di lebih dari 50 konferensi/seminar internasional di lima benua. Ia telah menjadi Penguji Luar (External Examiner) lebih dari 100 kandidat doktor di Malaysia, Brunei Darussalam, India, Australia dan Belanda.
Perjalanan dan perjuangan Deddy Mulyana sebagai akademi, disampaikan oleh Dr. Dr. Desayu Eka Surya, S.Sos., M.Si., CICS selaku Ketua pelaksanan Kuliah Umum sekaligus sebagai koordinator Pengampu Mata Kuliah Metodo Penelitian komunikasi Kuantitatif dan Kualitatif di Program Studi Ilmu Komunikasi sejak TA 2002-2003 sampai Pada Kuliah Umum yang dilaksanakan Desayu juga merangkap sebagai Moderator yang memandu jalannya lalu lintas pelaksanaan kuliah umum pada hari Jum’at berkah tersebut. Dalam laporannya Desayu mengatakan bahwa kuliah umum ini diwajibkan untuk mahasiswa semster VI yang sedang mengambil mata kuliah MPK kualitatif dan dihimbau kepada mahasiswa semester IV yang nanti akan mengambil mata kuliah yang sama. Atau mahasiswa Semester akhir yang akan melakukan Skripsi, dan dibuka juga untuk Insan Komunikasi yang sedang memerlukan pencerahan atau sharing ilmu tentang Metode penelitian Komunikasi Kualitatif, tambah Desayu peserta yang mendaftar melalui link yang disediakan sebanyak 276 orang dan yang hadir sebanyak 223 orang, dan beberapa orang dari peserta dari kampus lainnya di Kota Bandung.
Memasuki acara inti, Desayu memberikan sebuah pengantar bahwa Ketika seorang mahasiswa membicarakan sebuah Riset penelitian, itu sering sekali di deskripsikan sebagai investigasi yang memerlukan peran aktif yang harus tekun dan sistematis. Sehingga nantinya akan muncul sebuah pertanyaan seperti apakah aku bisa melakukan nya? Pada kuliah umum yang dilaksanakan desayu mengatakan, semoga pertanyaan tersebut dapat terjawab oleh paparan yang akan disampaikan oleh Prof Deddy Mulyana.
Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi Dr. Melly Maulin P, S.Sos., M.Si dalam sambutan mengatakan “Moment ini merupakan yang sangat dinantikan oleh kami Program Studi Ilmu Komunikasi bisa mendatangkan seorang Guru Besar Ilmu Komunikasi rasa terima kasih kami ucapkan kepada Guru kami yang telah berkenan hadir untuk membagi ilmu khusus nya mahasiswa kami. Melly juga menuturkan bahwa Program Studi Ilmu Komunikasi saat ini sedang semangat melaksanakan kuliah umum, dan saat ini adalah giliran mata kuliah Metodelogi Penelitian dimana metode penelitian adalah mata kuliah yang sangat penting khususnya dibutuhkan dalam persiapan skripsi.”ungkapnya
Hal senada diucapkan oleh Dekan FISIP Unikom Assoc. prof. Dr. Lilis Puspitawati, SE., M.Si., Ak.CA dalam sambutan sekaligus membuka Kuliah Umum Lilis mengatakan “Kegiatan ini merupakan program yang harus disampaikan dan dilakukan oleh setiap prodi di lingkungan FISIP Unikom tentunya Kuliah Umum ini kami tujukan untuk menambah wawasan baik itu softs kills maupun hard skills dari mahasiswa kami. Kuliah umum kali ini akan berguna sekali bagi mahasiswa yang akan melakukan penyusunan skripsi. Lilis berharap kepada seluruh mahasiswa untuk dipahami dengan baik apa yang nanti akan disampaikan oleh guru besar ilmu komunikasi Prof Deddy untuk pembekalan kedepannya.”ucap Lilis
Prof. H. Deddy Mulyana, Ph.D mengatakan “Penelitian kualitatif harus didasari oleh asumsi Bahwa persepsi manusia itu sebenarnya berbeda, tidak pernah mempunya persepsi yang sama bahkan dua orang yang lahir dalam keluarga yang sama. Kompleksitas penelitian kualitatif yang dikatakan oleh Prof Deddy yaitu 1) Kualitatif tanpa angka-angka 2) sering disamakan dengan penelitian induktif padahal bisa juga deduktif dan kritis, 3) terdapat puluhan jenis penelitian kualitatif sebagian bergantung pada teorinya, 4) satu-satunya Standar adalah tak ada standar.
Tiga jenis analisis data secara induktif 1) Analisis Deskriptif/Naratif/Kronologis, 2) Analisis tematik, 3) Analisis Proses, 4) Analisis "Hubungan". Sedangkan Metode penelitian kualitas yang lebih fleksibel seperti studi kasus (sejauh merugikan suatu kasus sedalam mungkin, dilengkapi dengan data kuantitatif sekalipun, biasanya data statistik) dan penelitian kritis (sejauh mendengar "kemapanan" sejelas-jelasnya, dilengkapi dengan statistik inferensial sekalipun).
Penelitian kualitatif yang bertolak dari paradigma fenomenologis yang objektivitasnya dibangun atas rumusan tentang situasi tertentu sebagaimana yang dihayati oleh individu atau kelompok sosial tertentu dan relevan dengan tujuan penelitian itu. Kuliah metode penelitian kualitatif juga akan menjelaskan mengenai upaya penelitian kuantitatif yang mencoba mengurangi ‘kesalahan’ pengamatannya melalui desain eksperimental atau korelatif untuk sampai pada kesimpulan yang objektif, lain halnya dengan penelitian kualitatif yang mencoba menerobos gejalanya dengan menginterpretasikan masalahnya atau menyimpulkan kombinasi dari berbagai arti permasalahan sebagaimana disesuaikan oleh situasinya.
Kuliah umum yang semula direncanakan akan berlangsung selama 1.5 jam bersama, karena antusiasnya pemateri memeotivasi hadirnya peneliti-peneliti komunikasi masa depan demikian juga antusiasnya peserta untuk bertanya, tidak terasa kuliah umum tersebut berlangsung lebih dari 2,5 jam. Petang harinya Panitia menyempatkan silaturahmi kerumah kediaman nara sumber selain untuk sharing sekaligus mengantarkan piagam penghargaan dan cenderamata dari program Studi Ilmu Komunikasi. (Direktorat Hms & Pro)