BANDUNG, UNIKOM – Yayasan Science & Technology melalui Majelis Ta'lim Ashfiyatun Nisa Unikom menggelar Kajian Online bertajuk “Rumus Bahagia dalam Al-Quran” pada Jumat, 6 Januari 2023. Gelaran rutin yang digelar setiap minggunya tersebut menjadi satu bentuk dukungan Unikom bagi seluruh sivitas akademika Unikom guna memotivasi dalam meningkatkan keimanan dan ketaqwaan sebagai langkah menjadi pribadi yang lebih baik.
Secara resmi kegiatan dibuka oleh sambutan Ketua Majelis Ta’lim Ashfiyatun Nisa Unikom, Dr. Hj. Dewi Kurniasih, M.Si., yang menyampaikan ucapan terima kasih kepada Yayasan Science & Technology dan Rektor Unikom yang selalu mendukung berjalannya program Majelis Ta’lim Ashfiyatun Nisa. “Secara rutin Majelis Ta’lim Ashfiyatun Nisa akan menggelar kegiatan yang bermanfaat diantaranya Kajian Online dan Pengajian Rutin, semoga melalui kegiatan-kegiatan tersebut dapat memberikan satu langkah manfaat bagi kita semua.” ujarnya.
Di dalam Al-Quran banyak dijelaskan dan disebutkan oleh Allah mengenai kebahagiaan dalam kehidupan manusia. Allah Yang Maha Tahu dan Maha Adil, mengetahui bahwa manusia adalah makhluk pencari kebahagiaan dan kepuasan untuk dirinya.
Ada kalanya manusia mencari kebahagiaan sampai Ia harus menghalalkan berbagai cara dan melupakan bentuk ibadah terhadap Allah. Akhirnya, bukan kebahagiaan yang manusia dapatkan melainkan kesesatan dan kesengsaraan akibat keliru dalam mendudukkan dan mencari kebahagiaan.
Melalui kajian bersama Ustadz Dedi Hariadi, LC. Akan mengupas Rumus Bahagia yang terdapat dalam Al-Quran. “Sungguh jika Allah mencintai suatu kaum, maka dia akan menimpakan Ujian untuk mereka. (HR. Ibnu Majah) dari yang diriwayatkan tersebut Uztadz Dedi mengatakan bahwa Ujian itu adalah cara terbaik Allah SWT untuk mendekatkan kita ke pintu surga, dan tidak ada yang bisa mengangkat derajat kita lebih tinggi untuk mendapatkan surge selain dari Allah SWT memberikan Ujian.
Kunci bahagia menurut Al Qur’an adalah iman kepada Allah, menerima atas ketetapan Allah, menjaga komitmen kepada Allah, selalu bertilawah, husnuzhan dan optimis disetiap kondisi, memaafkan segala kesalahan orang lain, serta selalu berdoa memohon kebahagiaan kepada Allah. Ingatlah bahwa kebahagiaan yang hakiki adalah kebahagiaan akhirat. Dunia hanya sebagai perantara supaya kelak Kita dapat merasakan kebahagiaan yang kekal. Oleh karenanya jadikan parameter kebahagiaan di dunia sebagai sarana untuk memperoleh kebahagiaan akhirat dengan cara memanfaatkannya untuk berbagi dengan sesama/ (Direktorat Hms & Pro)