Berita

Kajian Islami Mt Ashfiyatun Nisa Unikom: “Amazing Muharam”

BANDUNG, UNIKOM Jum’at, 19 Juli 2024, Majelis Ta’lim Ashfiyatun Nisa Universitas Komputer Indonesia kembali melaksanakan Kajian Islami di hari Jum’at secara online, yang mengangkat tema “Amazing Muharam” dengan menghadirkan Ustadz Asep Wawan (Aswan) selaku nara sumber.

Rangkaian kegiatan diawali dengan pembacaan Ayat Suci Al Qur’an Surat At Taubah ayat 36, dilanjutkan dengan sambutan Ketua MT Ashfiyatun Nisa UNIKOM, Assoc. Prof. Dr. Hj. Dewi Kurniasih, S.IP., M.Si. Dalam sambutannya, Dr. Dewi memperkenalkan Majlis Ta’lim Ashfiyatun Nisa yang ada di lingkungan kampus UNIKOM, kepada Ustadz Aswan yang baru saja pertama kalinya menyampaikan kajian untuk MT Ashfiyatun Nisa UNIKOM. Dimana sampai menginjak tahun yang ke 4 saat ini, MT Ashfiyatun Nisa senantiasa berupaya melaksanakan kajian demi kajian yang digelar secara online maupun offline. Pada kesempatan tersebut, Dr. Dewi tidak lupa menyampaikan terimakasih kepada Ketua Yayasan Science dan Teknologi dan juga Rektor UNIKOM yang senantiasa mendukung penuh kegitan MT Ashfiyatun Nisa UNIKOM. Juga kepada seluruh sivitas akademika, karyawan, dosen, dan mahasiswa, juga alumni, dan beberapa majlis ta’lim di luar UNIKOM yang turut bergabung melalui zoom meeting pada setiap kajian yang digelar MT Ashfiyatun Nisa UNIKOM.

Mengawali paparan materinya, Ustadz Aswan menuturkan, meskipun kajian dilaksanakan secara online, semoga tidak mengurangi keberkahan dan khidmat para jamaah dalam mencari ilmu di jalan Allah. Selanjutnya ia menyampaikan, 12 bulan di dalam penanggalan Islam diawali bulan Muharam, sedangkan tahun Islam disebut Hijriyah. Tahun Islam disebut Hijriyah, karena penanggalan awal tahunnya diambil dari kisah hijrahnya Nabi Muhammad SAW dari Makkah ke Madinah. Hijrahnya Rasullulah menjadi momentum terpenting. Karena peristiwa hijrah merupakan tolak ukur perubahan dari yang tidak baik menjadi baik, atau kurang baik menjadi lebih baik dari sebelumnya. Maka pada saat kita memasuki bulan Muharam, yang harus kita lakukan pertama kali adalah “hijrah”, demikian ungkapnya.

Selanjutnya Ustadz Aswan mengungkapkan, hijrah merupakan prosesi yang tidak mudah. Sejatinya hijrah adalah sesuatu yang tidak diridoi setan. Iblis 2 kali mendatangi Rasulullah dengan menjelma menjadi manusia untuk menghalangi aoa yang dilakukan Rasulullah. Yaitu pada saat Rasullulah akan hijrah dan pada saat Perang Badar. Dengan demikian membuktikan bahwa hijrah itu tidaklah mudah. Setan atau iblis itu tidak pernah diam dengan niatan manusia untuk menjadi pribadi yang lebih baik dari sebelumnya. Mudah-mudahan jamaah MT Ashfiyatun Nisa UNIKOM menjadi pribadi-pribadi yang memiliki kedekatan dengan Allah sehingga bisa menjadi pribadi-pribadi yang lebih baik.

“Ketika kita shalat, seharusnya kita menangis karena rindu pada Allah, karena cinta kita pada Allah. Tidak ada yang lain yang bisa menenangkan hati selain dengan mengingat Allah”, ujar Ustadz Aswan. Ada yang perlu diperbaiki dalam hidup manusia, adalah bagaimana hubungan manusia dengan Allah, dan bagaimana hubungan manusia dengan dirinya sendiri. Yaitu di dalam menjaga emosi dan hawa nafsu. Setan sangat paham kelemahan manusia. Marah datangnya dari setan. Dalam kondisi marah, manusia harus menjaga 3 hal, yaitu menjaga perkataan, menjaga tindakan, dan menjaga ketikan.

Lebih jauh Ustadz Aswan menjelaskan, bulan Muharam adalah bulan pertama dari 12 bulan dalam tahun Islam. Terdapat 3 waktu yang dicintai Allah, dimana ibadahnya akan dilipatgandakan oleh Allah. Terdapat 10 awal di bulan Muharam, 10 awal di bulan Zulhijah, dan 10 akhir di bulan Ramadhan, itulah 3 waktu yang dicintai Allah. Khususnya untuk 10 awal di bulan Muharam, tepatnya pada tanggal 10 Muharam disebut “Asyura”. Karena ternyata hari tersebut adalah hari yang sangat special, dimana kejadian Nabi Musa berhasil menyebrangi Sungai Nil adalah di tanggal 10 Muharam, dan banyak lagi kejadian-kejadian hebat lainnya yang terjadi di tanggal 10 Muharam.

Pada bagian akhir paparannya, Ustadz Aswan menekankan, pada momentum di bulan Muharam ini kita harus menetapkan “4 di” dalam aktivitas kehidupan. Antara lain, mana aktivitas yang tidak bermanfaat harus dihilangkan, selanjutnya aktivitas mana yang perlu diperbaiki, aktivitas mana yang perlu ditingkatkan, dan aktivitas apa yang harus diciptakan. “Mudah-mudahan “4 di” ini akan menjadi kado di bulan Muharam ini yang akan menjadikan kita menjadi pribadi-pribadi yang lebih baik dari sebelumnya”, demikian pungkasnya.

bermanfaat harus Dihilangkan, mana yg perlu diperbaiki, harus ditingkatkan dan diciptakan mudah2an menjadi kado di muharam ini menjadikan kita menjadi pribadi yg lebih baik dr sebelumnya. (Direktorat Hms & Pro).