LLDIKTI Wilayah IV Jabar Banten menyelenggarakan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik yang dilaksanakan di 2 (dua) desa di daerah Sumedang. Kegiatan KKN Tematik tersebut adalah salah satu upaya LLDIKTI Wilayah IV memfasilitasi Perguruan Tinggi dalam melaksanakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).
Muhamad Hafizh Faridzi S., mahasiswa Semester V Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UNIKOM berkesempatan tergabung dalam Tim KKN Tematik LLDIKTI Wilayah IV yang ditempatkan di Desa Cibubuan Kecamatan Conggeang Kabupaten Sumedang, selama 4 (empat) bulan, terhitung mulai tanggal 25 September 2023 sampai dengan 25 Januari 2024.
Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi FISIP UNIKOM, Assoc. Prof. Dr. Melly Maulin P., S.Sos., M.Si., menyatakan pada kegiatan KKN Tematik tersebut, mahasiswa Prodi Ilmu Komunikasi UNIKOM berkolaborasi dengan mahasiswa dari Universitas Langlangbuana (UNLA), dengan mengusun 3 (tiga) program utama sesuai arahan Bupati Sumedang, antara lain, dalam hal Literasi Kemiskinan, Zero Stunting dan One Village One Product ( satu desa satu produk). Ia berharap, “mahasiswa prodi Ilmu Komunikasi dapat memberikan kontribusi nyata dengan mengaplikasikan Ilmu Komunikasi dalam pelaksanaan ketiga program tersebut. Selain itu juga sangat mengharapkan adanya kerja sama yang baik sehingga setelah program KKN Tematik berakhir, dapat dilanjutkan dengan berkolaborasi di program lainnya”, tuturnya.
Kegiatan KKN Tematik ini dilakukan sebagai implementasi kolaborasi “pentahelix” antara LLDIKTI wilayah IV dan Perguruan Tinggi di lingkungan LLDIKTI wilayah IV. Pentahelix sendiri merupakan konsep multi pihak dimana unsur pemerintah, akademisi, badan dan atau pelaku usaha, masyarakat atau komunitas, dan media massa berkolaborasi serta berkomitmen untuk mencapai tujuan yang sama sehingga dapat mengasah softskill kemitraan dan kolaborasi lintas disiplin serta leadership mahasiswa dalam mengelola program pembangunan di wilayah pedesaan. Tujuan dilakukan kegiatan ini adalah memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk memanfaatkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan keterampilan yang dimilikinya bekerjasama dengan banyak pemangku kepentingan di lapangan, melalui keterlibatan mahasiswa, membantu percepatan pembangunan di wilayah pedesaan, serta mahasiswa dapat fokus pada berbagai kegiatan yang dilakukan dalam upaya penurunan angka kemiskinan, peningkatan kualitas hidup, dan kesehatan masyarakat di tempat KKN, termasuk penurunan angka stunting. Selain itu, mahasiswa dapat berkontribusi dalam penyelesaian masalah-masalah yang ada di wilayahnya. (Direktorat Hms & Pro).