BANDUNG, UNIKOM – Fakultas Ilmu Budaya Unikom telah mengadakan Webinar Pengembangan Talenta Berprestasi dan Bela Negara pada Kamis, 31 Maret 2022 Pukul 09.45 WIB secara daring melalui zoom meeting dengan menggundang narasumber Wakil Rektor III Unswagati Cirebon Dr. H. Komarudin, M.Pd. dan Dosen Program Studi Ilmu Pemerintahan Unikom Dr. Hj. Dewi Kurniasih, S.IP., M.Si. turut hadir pada kesemoatan tersebut, Dekan Fakultas Ilmu Budaya Unikom Assoc. Prof. Dr. Soni Mulyawan Setiana, M.Pd. Ketua Pelaksana Dr. Juanda, M.Pd. serta Ketua Program Studi dan Dosen di lingkungan Fakultas Ilmu Budaya.
Dekan Fakultas Ilmu Budaya Unikom Assoc. Prof. Dr. Soni Mulyawan Setiana, M.Pd dalam sambutan mengatakan “Fakultas Ilmu Budaya Unikom kali ini mengadakan Webinar Pengembangan Talenta Berprestasi dan Bela Negara yang menghadirkan dua narasumber yang sangat mumpuni dibidangnya masing-masing. Pada kesempatan tersebut juga Soni berharap, semoga webinar ini memberikan banyak manfaat untuk kita banyak pelajaran yang bisa kita petik khusus nya bagi sivitas akademika Fakultas Ilmu Budaya untuk menambah ilmu pengetahuan dan menambah wawasan kita mengenai bagaimana pengembangan talenta berprestasi dan bela negara.”tutur Soni
Memasuki pemaparan pertama oleh Dr. H. Komarudin, M.Pd. dirinya mengatakan bahwa Problema yang dihadapi bangsa ini sejak awal sudah amat kompleks. Tuhan melatih bangsa ini untuk menangani masalah rumit dan pelik, masalah dunia. Dalam lima puluh tahun ke depan penduduk dunia akan bertambah 1 milyar. Pada tahun 2030 penduduk Indonesia akan mencapai 300 juta atau kurang lebih bertambah sekitar 60 juta dari jumlah saat ini.
Lebih lanjut Komarudin mengatakan poin mengenai peradaban unggul diantaranya 1) mendunia 2) dominan 3) knowledge based dan 4) militarily powerful. Tidak hanya itu, Komarudin pun menjelaskan mengenai Cara Belajar Digital bagi Mahasiswa Masa Depan 1) Fasilitas komunikasi profesional, seperti Slack dan Trello (perangkat lunak manajemen alur kerja), yang membantu tim bekerja secara kolaboratif dan memperbesar sukses pekerjaan dapat menjadi langkah awal untuk mengubah gaya bekerja. 2) Teknologi yang mendukung untuk ilmu data, mahadata perlu dipersiapkan perguruan tinggi agar dapat mengembangkan perangkat lunak untuk mendukung transformasi digital. Pembelajaran Digital, chatbot cerdas, dan konseling untuk mahasiswa, laboratorium virtual, serta sertifikasi online merupakan contoh transformasi digital pendidikan masa depan. Rancangan kurikulum Transformasi digital harus segera mempersiapkan perguruan tinggi, dengan ujungnya adalah sukses bertahan dari kompetisi yang ketat.
Memasuki pemaparan kedua oleh Dr. Hj. Dewi Kurniasih, S.IP., M.Si dalam paparan mengatakan Masalah yang telah terjadi dalam kondisi bela negara saat ini dapat diidentifikasi sebagai berikut. Pertama, Melemahnya Kesadaran Bela Negara bagi Generasi Muda. Kedua, Kesadaran Bela Negara belum optimal dan membudaya dalam kehidupan nasional. Upaya mensosialisasikan, melakukan pendidikan dan pelatihan, ceramah, diskusi, dan lain-lain, Ketiga, terhadap kebijakan aktuallsasl kesadaran bela negara. Reformasi yang dilaksanakan pada tahun 1998 sangat membuat kebijakan dalam merumuskan bela negara sebagai komponen utama untuk membentuk kekokohan karakter bangsa.
Keempat, menurut Dewi Kurlikulum Pendidikan Nasional memuat sangat sedikit materi Bela Negara. Kurikulum Pendidikan Nasional secara formal yang dimulai dari Taman Kanak-Kanak (TK) sampai Perguruan Tinggi memuat materi Bela Negara sangat minim, ketika pembentukan karakter bangsa dimulai sejak dini, ketika anak-anak masih duduk dibangku Taman Kanak-Kanak (TK). Bila masih anak-anak dibentuk rasa nasionalisme, wawasan kebangsaan, nilai-nilai Pancasila,maka akan tumbuh sikap bela negara yang militan. Peran penting pemuda menurut Dewi adalah 1) Agent of Change, 2) Agent of Development, 3) Agent of Modernization, 4) Membangun Pendidikan, dan 5) Memiliki Semangat juang yang tinggi.
Generasi muda harus mampu bersaing dengan generasi muda negara lain nya, dibekali dengan memiliki soft skills dan hard skills yang baik, memiliki kepribadian yang kreatif, aktif dan inovatif sehingga mampu menghadapi dinamika persaingan global yang semakin ketat. Sebagai generasi muda hendaknya berfikiran terbuka, kuasai teknologi dan peradaban dunia, perlebar jaringan dan wawasan global, berprestasi maksimal sesuai bidangnya dengan tidak meninggalkan jati diri bangsa, karena kedepan siapa saja yang mampu menguasai ketiga hal tersebut maka akan menjadikan sebagai pemenang menguasai dunia. (Direktorat Hms & Pro)