BANDUNG, UNIKOM – Korea Selatan merupakan salah satu negara yang sangat cepat dalam pemulihan pasca Krisis Ekonomi pada tahun 1999. Hal ini diyakini, karena kekuatan nasionalisme rakyat Korea Selatan dalam membantu negaranya pulih dari krisis. Pesatnya perkembangan halliyu (Korean Wafe) di Indonesia, yang ditandai dengan merebaknya produk kecantikan, drama, musik, kuliner, dan berbagai hal berbau Korea yang banyak disukai di Indonesia, memunculkan keingintahuan di antara masyarakat Indonesia, khususnya mahasiswa untuk dapat mengambil pelajaran, bahwa seni, kuliner, dan lain-lain dapat mengangkat citra bangsa.
Sesuai dengan tuntutan standar kemahasiswaan tentang Bela Negara, Direktorat Kemahasiswaan telah menggelar Seminar Kebangsaan dengan mengusung tema “Komparasi Nasionalisme Indonesia dan Korea Selatan; Pengalaman Sejarah Bangsa”, pada hari Senin, 17 Juli 2023 bertempat di Auditorium Lantai 4 Miracle Bulilding UNIKOM, dengan menghadirkan Mr. Lim Kyung Nam dari Korea Selatan selaku narasumber.
Direktur Kemahasiswaan UNIKOM, Andrias Darmayadi S. IP., M.Si., Ph.D., dalam sambutannya menyatakan terimakasih atas full support dari universitas atas terselenggaranya seminar tersebut. Lebih lanjut ia menuturkan seminar tersebut diselenggarakan dengan tujuan untuk membandingkan dan mempelajari bagaimana sebuah negara tumbuh dengan konsepsi nasionalisme. Seperti diketahui, Korea Selatan bisa tumbuh menjadi negara yang sangat besar sehingga menjadi magnet penarik bagi seluruh negara di dunia, termasuk Indonesia di antaranya. “Kita perlu belajar dari mereka apa yang membuat mereka bisa tumbuh dengan cepat, bagaimana keterlibatan rakyat mereka dalam membangun negara. Tetapi kita juga harus memahami bahwa tidak selalu, negara lain itu lebih baik dari negara kita sendiri. Bahkan Indonesia memiliki kelebihan dari Korea Selatan dalam beberapa hal”, tegasnya. Ia berharap, Ada kesadaran dari masyarakat, terutama mahasiswa, sebagai masyarakat intelektual yang mampu menggerakkan masyarakat lainnya dengan pemahaman-pemahaman nasionalisme yang lebih besar. Setelah belajar bagaimana Korea Selatan bisa bangkit dan tumbuh besar, “mudah-mudahan kita juga punya kesadaran bahwa kita bisa menjadi negara yang lebih baik lagi dibanding hari ini”, ujarnya.
Seminar Kebangsaan yang digelar secara hibrid tersebut diikuti sejumlah mahasiswa dari berbagai program studi di lingkungan UNIKOM. Antusias peserta tampak dalam sesi diskusi yang berjalan lancar dengan dipandu moderator Tine Wulandari, S.I.Kom., M.I.Kom.
Pada wawancara terpisah, Lim Kyung Nam selaku narasumber menyatakan bahwa pemahaman terhadap nasionalisme pada setiap bangsa sangatlah penting. Universitas sebagai lembaga pendidikan satu-satunya yang tidak bersifat wajib, memungkinkan mahasiswa bisa memilih untuk mencari ilmu yang lebih baik dan lebih luas. Jika mereka sudah memiliki kesadaran tersebut, mahasiswa akan menyadari bahwa pelajaran yang didapatkan bukan hanya akan bermanfaat bagi dia sendiri, tetapi juga dia akan peduli pada lingkungan hidup, kemanusiaan, dan pada kondisi negaranya. “Sejarah membuktikan, nasionalisme adalah satu-satunya yang membuat suatu negara menjadi kuat. Korea Selatan telah membuktikan itu”, pungkasnya. (Direktorat Hms & Pro).