BANDUNG, UNIKOM - Analisis data adalah suatu proses pemeriksaan, pembersihan, transformasi, dan juga pemodelan data yang bertujuan untuk dapat menemukan informasi yang berguna untuk pengambilan keputusan dalam suatu organisasi. Di era digital seperti sekarang ini, berbagai data akan lebih mudah didapat melalui internet dari berbagai sumber seperti situs web, aplikasi seluler, media sosial dan lain sebagainya. Dengan demikian setiap lembaga pada akhirnya harus melakukan analisis data digital untuk membantu memahami perilaku audiensnya dengan baik.
Direktorat Humas dan Protokoler (DIRHUMPRO) UNIKOM dibawah pimpinan Direktur Humas dan Protokoler UNIKOM, Dr. Desayu Eka Surya, S.Sos., M.Si., CICS, bersama Ketua Divisi Sosial Media, Sri Pernia Warakmulty, S.Kom., dan Ketua Divisi Humas dan IPP, Dr. Ir. Yuni Mogot, M.Si., CPR., dikirim oleh Rektor Unikom, mengikuti Workshop ‘Digital Compaign Strategy & Outtakes Mreasurement’, bertempat di London School of Public Relations (LSPR) Institute of Communication & Business Jakarta.
Workshop yang berlangsung pada hari Kamis, 25 Mei 2023 menghadirkan narasumber Arif Mujahidin, Corporate Communications Director Danone Indonesia, Ruli Himawan Nugroho, Strategic Planning Director Dentsu Creative, dan Indon Novo, General Manager Sales Ivosights.
Ruli Himawan, Narasumber pertama memaparkan bagaimana suatu lembaga seharusnya melakukan Digital Campaign Strategy yang efektif. Dalam paparannya Ruli mengatakan “Terdapat 3 elemen kunci dari strategi kampanye digital yang baik, yaitu Audience Targeting, Multi-channel Approach, dan Date-driven decision making”, Sedangkan Arif Mujahidin Narasumber ke dua membahas Best Practice Digital Campaign yang telah dilakukan Aqua Danone dalam masa kepemimpinannya. Survei storytelling terhadap 650 praktisi PR di 35 negara di seluruh dunia menunjukkan bahwa 71% responden menganggap storytelling yang baik sebagai faktor yang paling berkontribusi terhadap kesuksesan kampanye. Arif menjelaskan The power of storytelling dalam mengomunikasikan produknya, “agar terhubung dengan audiens dengan cara yang bermakna dan terarah, harus konsisten dalam konten dan konteks komunikasi, sehingga tujuan dari perusahaan dapat tercapai”, pungkasnya.
Sementara Indon Novo, Narasumber ke tiga membahas tentang Outtakes PR Measurement. Indon menyatakan dengan mengukur keberhasilan suatu program, para praktisi PR dapat mengevaluasi seberapa efektif program yang telah dilakukan, membuat keputusan berdasarkan data, dan terus meningkatkan strategi pemasaran. Selain itu, “dengan mengukur keberhasilan suatu program, juga akan membantu menunjukkan value of PR kepada stakeholders dan klien”, ujarnya. Di akhir workshop para peserta diajak untuk mempraktekkan penggunaan platform monitoring Ripple 10 Digital Listening Tools, yang dapat digunakan untuk memonitor percakapan berdasarkan kata kunci yang bersumber dari media sosial, portal berita, blog, dan forum secara real time.
Sebagai Direktur Humas Dan Protokoler Unikom, yang terlibat dalam workshop tersebut, Dr. Desayu mengatakan: Tidak ada kata terlambat untuk Belajar, ‘Di Era serba digital, setiap bidang kerja termasuk Direktorat Humas dan Protokoler Unikom, sebagai corong informasi perguruan tinggi, Humas Unikom sangat memerlukan update kemampuan mengelola media digital, update informasi dan memperkaya mitra atau jalin net working yang konsen pada media digital, agar selalu dapat mengikuti perkembangan Media Digital yang sangat cepat berkembang dan berubah.
Lebih lanjut, Dr. Desayu menambahkan, yang paling penting dan membuat dirinya senang dan bersyukur adalah Rektor memberikan dukungan dan persetujuan untuk turut melibatkan dan mengirimkan dua orang kepala divisi dibawah kepemimpinannya dalam bidang kerja yang terkait dengan materi yang diberikan pada workshop tersebut. Dengan jalinan net working, sharing lebih mudah dilakukan dengan narasumber dan mitra kerja yang lebih mumpuni dibidang Digital Campaign Strategy, demikian pungkas Dr. Desayu.
Perkembangan serta kemajuan teknologi adalah suatu keniscayaan yang tidak terhindarkan. Seiring berjalannya waktu, maka para praktisi PR pun lambat laun harus beradaptasi dengan berbagai perkembangan di era digital, tidak terkecuali dalam hal mengukur keberhasilan suatu program berdasarkan data digital. “Perubahan adalah hasil akhir dari semua pembelajaran sejati.”- Leo Buscaglia.
(Direktorat Hms & Pro).