Berita

Buktikan Jiwa Entrepreneur Melalui Sertifikasi Kompetensi

BANDUNG, UNIKOM- Inkubator Bisnis Teknologi (IBT) Unikom bekerja sama dengan Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) melalui Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Koperasi Nusantara mengadakan “Sertifikasi Kompetensi Bidang Kewirausahaan” yang digelar di beberapa ruangan Lantai 10 Smart Building Unikom, Jumat (10/8). Sebelum melakukan sertifikasi tersebut, para asesor pun berkesempatan untuk bertemu dengan Rektor Unikom, Assoc. Prof. Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto, M.T di ruangannya Lantai 15 Smart Building Unikom.

Memasuki agenda inti, kegiatan kali pertama yang bersifat free ini diikuti 200 mahasiswa dari berbagai program studi di Unikom yang terbagi menjadi dua sesi yakni pukul 08.00-11.00 WIB untuk sesi I dilanjutkan pukul 13.30-16.30 WIB untuk sesi II. Proses sertifikasi kompetensi tersebut melibatkan 10 asesor dari LSP Koperasi Nusantara untuk menguji para peserta yang mayoritas berasal dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unikom serta memenuhi persyaratan yakni mahasiswa aktif Unikom yang telah mengikuti mata kuliah entrepreneurship sebagai mata kuliah wajib di Unikom atau mengikuti pelatihan pendampingan IBT Unikom atau mengikuti kegiatan kewirausahaan yang diadakan oleh HIPMA Unikom.

Menurut Bobi Kurniawan, S.T.,M.Kom selaku Ketua IBT Unikom, persyaratan tersebut wajib dipenuhi oleh peserta agar setidaknya mereka telah memiliki sedikit banyak pengetahuan tentang dunia kewirausahaan. “Setiap asesor menguji 10 mahasiswa dan proses ujiannya terdiri dari test tertulis dan test lisan dalam bentuk tanya jawab serta lebih kepada studi kasus dan pengalaman di bidang kewirausahaan, seperti contoh ketika mereka diberikan modal dengan jumlah tertentu selanjutnya asesor ingin mengetahui cara mereka mengelola dananya sampai pada perhitungan pendapatan dan pengembalian modalnya,” ujarnya.

Bobi menambahkan, sertifikasi dilakukan sebagai salah satu cara meningkatkan kompetensi mahasiswa Unikom yang telah mengikuti mata kuliah entrepreneurship dan pelatihan kewirausahaan di Unikom. Hal ini pun menjadi kesempatan untuk melihat sejauhmana tingkat keberhasilan mahasiswa dalam memahami dunia kewirausahaan, yang dibuktikan dengan sertifikat kompetensi resmi dan BNSP jika mahasiswa tersebut dinyatakan lulus. “Hasil dari sertifikasi akan diproses terlebih dulu di BNSP dalam kurun waktu dua hingga tingga bulan, jika dari hasil tersebut mahasiswa dinyatakan lulus artinya menerangkan bahwa orang tersebut dinyatakan kompeten di bidang kewirausahaan,” tambah Bobi.

Sertifikat kompetensi dari BNSP secara resmi diakui di Asia Tenggara sehingga mahasiswa yang berhasil mengantonginya akan membuat mereka lebih percaya diri dalam membangun bisnis dan tentunya bermanfaat dalam menunjang prestasi dan pencapaian karir, saat melamar pekerjaan ataupun membuka usaha sendiri. Selain untuk mahasiswa, diharapkan kegiatan ini menjadi referensi bagi kalangan dosen terutama Tim Dosen Kewirausahaan Unikom guna melihat sejauhmana kesesuaian materi dan kegiatan kewirausahaan yang di bangun di Unikom dengan beberapa aspek kompetensi dalam sertifikasi tersebut. Sehingga kelak menjadi acuan untuk dilakukannya pembaharuan kurikulum dan penerapannya di lapangan. Bobi menuturkan, rencana terdekat setelah kegiatan ini pihaknya akan menggandeng BNSP melalui LSP untuk sertifikasi kompetensi dengan skema IT yang ditujukan bagi Program Studi Sistem Informasi. (Direktorat Hms & Pro)