Berita

Awal Tahun 2018, Divisi Jurnal dan Publikasi Unikom Fokus Evaluasi dan Indeksasi Jurnal

BANDUNG, UNIKOM- Divisi Jurnal dan Publikasi Unikom kembali mengadakan pertemuan di Ruang Magister Sistem Informasi Unikom, pada Kamis (18/1). Pertemuan yang beragendakan “Evaluasi Jurnal Unikom 2017 dan Indeksasi Jurnal” diikuti ± 20 pengelola jurnal dari masing-masing program studi serta dihadiri Wakil Rektor Bidang Inovasi, Pengembangan, dan Aset Unikom, Dr. Ir. Herman S, MBA.

Melalui sambutan pembukanya Herman menuturkan, pertemuan ini ditujukan untuk melakukan review setiap jurnal dari program studi, fakultas, maupun universitas “Kita akan melihat rapot dari masing-masing pengelola jurnal, dengan harapan dalam waktu enam bulan atau satu tahun ke depan ada satu atau dua jurnal yang berhasil terakreditasi, sehingga pengelolaan jurnal tidak berhenti sampai tahap terdaftar saja melainkan hingga terkareditasi,” tuturnya. Lebih lanjut Herman menambahkan, upaya Unikom dan program studi di dalamnya untuk mewujudkan jurnal terakreditasi, dibutuhkan kerja sama dan kerja keras dari para pengelola jurnal. Sehingga beliau pun mengharapkan setiap pengelola jurnal membuat roadmap yang menggambarkan rencana kerja untuk mencapai tujuan yakni jurnal terakreditasi.

Memasuki agenda inti, Ketua Divisi Jurnal dan Publikasi Unikom juga selaku Dosen Program Studi Ilmu Pemerintahan, Dr. Poni Sukaesih Kurniati, S.IP.,M.Si, menginformasikan setidaknya terdapat 22 jurnal baik bidang teknik maupun non teknik yang terbit di tahun 2017. Jurnal-jurnal yang terbit di Unikom ini merupakan jurnal-jurnal yang dikelola oleh program studi, fakultas maupun universitas. Sistem pengelolaan jurnal menggunakan Open Journal System (OJS) yang dapat diakses melalui URL https://ojs.unikom.ac.id/index.php/. Poni berharap keberadaan OJS ini dapat lebih dioptimalkan agar pengelolaan jurnal menjadi lebih efektif dan efisien, serta hasil publikasi ilmiah dapat diakses olah masyarakat global.

Melalui pemaparannya, Poni menjelaskan berbagai persyaratan dan tahapan yang harus ditempuh agar jurnal di Unikom bisa terakreditasi. Adapun unsur penilaiannya, meliputi 8 indikator dengan bobotnya masing-masing, antara lain: 1) Penamaan Terbitan Berkala Ilmiah (bobot 3); 2) Kelembagaan Penerbit bobot 4); 3) Penyuntingan dan Manajemen Pengelolaan Penerbitan (bobot 17); 4) Substansi Artikel (bobot 39); 5) Gaya Penulisan (bobot 12); 6) Penampilan (bobot 8); 7) Keberkalaan (bobot 6); dan 8) Penyebarluasan (bobot 11) Berdasarkan unsur penilaian tersebut, Poni juga menyampaikan hasil self assessment untuk mengevaluasi jurnal-jurnal yang ada di Unikom. “…mulai saat ini kita harus meningkatkan kerja keras guna meningkatkan hasil artikel yang berkualitas, perbanyak sitasi, dan konsistensi dalam penerbitan secara berkala,” ujar Poni.

Lebih lanjut mengenai indeksasi, Poni menyampaikan terdapat tiga kategori pengindex bereputasi berdasarkan Arjuna, diantaranya: 1) Pengindex bereputasi tinggi (bobot 5.0) yakni Thomson Reuters dan Scopus; 2) Pengindex bereputasi sedang (bobot 3.0) yakni PubMed, CABI, Chemical Abstract Service, EBSCO, Proquest, Gale, DOAJ, Compendex, Engineering Village, Inspect; dan 3) Pengindex bereputasi rendah (1.0) yakni Google Scholar, IPI, ISJD, Moraref, Mendeley, CiteULike, WorldCat, Sherpa/Romeo.

Usai pemaparan tentang evaluasi dan indeksasi jurnal, agenda dilanjutkan dengan sesi diskusi. Dalam kesempatan tersebut, Herman menyampaikan bahwa Unikom memfasilitasi pencetakan jurnal bahkan menurut rencananya Unikom akan mengeluarkan kebijakan berupa reward bagi para Pimpinan Redaksi pengelola jurnal serta reviewer dari pihak internal maupun eksternal. Sehingga diharapkan dapat menghasilkan jurnal yang berkualitas sesuai dengan standar Kemenristekdikti serta memacu motivasi dosen di lingkungan Unikom untuk semakin giat menghasilkan tulisan yang berkualitas pula. (Direktorat Hms & Pro)