Berita

Anifestkom 2019: Gali Potensi Industri Animasi dalam Negeri

BANDUNG, UNIKOM- Universitas Komputer Indonesia (Unikom) untuk pertama kalinya mengadakan Animation Festival Unikom atau AniFestKom 2019 yang bekerja sama dengan BEKRAF (Badan Ekonomi Kreatif). Pembukaan AniFestKom 2019 telah berlangsung di Auditorium Lantai 17 Smart Building Unikom, Kamis (27/6/2019) oleh Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Unikom, Prof. Dr. Hj. Umi Narimawati, Dra.,S.E.,M.Si, mewakili Rektor Unikom, Assoc. Prof. Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto, M.T.

Melalui sambutan pembukanya, Umi memberikan apresiasi positif atas terselenggaranya kegiatan ini karena menjadi kesempatan berharga khususnya bagi mahasiswa dalam memperluas wawasan sekaligus unjuk bakat dan prestasi di bidang animasi sehingga dapat memberikan kontribusi positif di bidang tersebut. Tak lupa, ucapan terima kasih juga disampaikan kepada segenap pihak yang terlibat karena telah mempercayakan Unikom sebagai tuan rumah dalam gelaran festival animasi tingkat nasional ini.

Sementara itu, menurut Ketua Pelaksana juga Ketua Divisi Animasi Unikom, Robby UL Pratama, AniFestKom merupakan wadah berkumpulnya para penggiat animasi seperti akademisi, praktisi, industri dan komunitas untuk saling bertukar informasi. “Kegiatan ini akan berlangsung hingga 29 Juni 2019 di Unikom dengan empat rangkaian agenda menarik, yaitu seminar animasi, diskusi film animasi, master class, dan Indonesia Reallusion Awards (IRA) 2019 yaitu kompetisi pembuatan animasi pre visualisasi tingkat nasional yang diikuti oleh perguruan tinggi di seluruh Indonesia,” ujarnya.

Tercatat sebanyak 21 tim dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia akan ditandingkan selama 48 jam untuk memperebutkan gelar 3 besar animasi terbaik. Robby meyakini, industri animasi Indonesia kedepannya tidak akan kalah bersaing dengan industri animasi negara lainnya karena saat ini animasi masih terus digemari semua kalangan tak hanya untuk tayangan televisi, animasi kini merambah pada dunia bisnis di segala sektor. “Hampir semua bidang perusahaan menggunakan animasi untuk berbagai keperluan, artinya baik saat ini maupun kedepannya industri animasi masih punya potensi besar,” tambah Robby.

Pemilihan tema ‘Animasi Milenial’ pada AniFestKom tahun ini, merujuk pada karakter animasi yang semakin menjadi bagian dari para milenial untuk dijadikan influencer. Sehingga para pembicara yang akan hadir dalam rangkaian kegiatan AniFestKom 2019 juga merupakan para pemilik IP yang karakternya telah menjadi influencer di berbagai platform sosial media seperti KIKO, Si JUKI, Om Perlente dan Adit Sopo Jarwo.

Kegiatan tersebut juga dihadiri oleh Dr. Ir Wawan Rusiawan, M.M (Direktur Riset dan Pengembangan Ekonomi Kreatif-Bekraf), Bapak Ramdhan Dwi Putra (Ketua Asosiasi Industri Animasi Kota Bandung), Ibu Yuli Setiawati (Business Development Director PT teknologika Utama), Bapak Albertus Agung (Perwakilan MNC Games), Ibu Sally Anom (Pembicara dan Writer Serial Animasi), serta jajaran Rektorat, Dekanat, Ketua Pogram Studi dan Dosen Pengampu Mata Kuliah Animasi di lingkungan Unikom.

Wawan Rusiawan mengatakan, animasi merupakan salah satu bagian Bekraf yang geliatnya semakin meningkat terutama di Kota Bandung. “Kegiatan ini adalah salah satu rantai bagaimana animasi bisa bertahan dalam industri ekonomi kreatif, secara otomatis pada kegiatan ini timbul kompetisi, dan itulah yang membuat kualitas industri animasi kita terus meningkat,” tutur Wawan.

Pembukaan AniFestKom 2019 juga dinantikan oleh para peserta kompetisi IRA 2019, karena menajdi momentum diumumkannya tema perlombaan yakni “Future of Indonesia”. Sehingga tema tersebut menjadi acuan mereka untuk membuat karya terbaik animasi pre visualisasi selama 48 jam nonstop. Selain itu, turut dilakukan penandatangan Memorandum of Understanding antara Unikom dan AINAKI.

Kegiatan ini cukup menarik perhatian banyak pihak, tak terkecuali MNC Games dan MNC Animation yang mendukung penuh aktivitas positif AniFestKom 2019 karen menjadi wadah untuk bertukar pikiran, pengalaman, dan informasi di bidang animasi, bahkan dapat membangun kerja sama antara akademisi dengan industri untuk menciptakan sumber daya manusia di bidang animasi. (Direktorat Hms & Pro)