Berita

Kamus Interaktif Bahasa Jepang-Indonesia Membawa Mahasiswa Sastra Jepang Unikom Raih Medali Emas di Ajang Internasional IICYMS 2025

BANDUNG, UNIKOM - Prestasi membanggakan diraih oleh mahasiswa Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM) di kancah internasional. Muhammad Faiz Khoerul Musyaafa, mahasiswa tingkat akhir dari Program Studi Sastra Jepang, Fakultas Ilmu Budaya, berhasil menyabet Golden Award dalam ajang Indonesian Young Scientist Association  (IYSA) bekerja sama dengan UNIKOM. Faiz meraih juara pada kategori International Invention Competition for Young Muslim Scientists (IICYMS). Kompetisi tersebut diselenggarakan secara hybrid pada hari Senin, 21 Juli 2025.

Kemenangan Faiz bukan hanya sekadar pencapaian pribadi, tetapi juga menjadi bukti nyata bahwa mahasiswa Sastra Jepang mampu berinovasi melampaui batasan program studinya. Faiz, yang memiliki peminatan di bidang pendidikan, menciptakan sebuah platform digital unik berupa kamus daring interaktif yang berfokus pada antonim (lawan kata) bahasa Jepang-Indonesia. "Saya sama sekali tidak menyangka akan mendapatkan medali emas. Dari awal, saya hanya ingin mencoba yang terbaik, karena proyek ini merupakan bagian dari tugas akhir saya”, ujar Faiz.

Ide pembuatan kamus digital tersebut muncul dari kebutuhan mendesak mahasiswa Sastra Jepang akan media pembelajaran yang lebih interaktif dan relevan dengan gaya belajar saat ini. Melalui analisis mendalam dan bimbingan dari para dosen, Faiz berhasil menciptakan sebuah website yang tidak hanya menyediakan daftar antonim, tetapi juga dilengkapi dengan konteks kalimat, kuis, dan permainan. Ia menjelaskan, "Keunikan dari kamus ini adalah menjadi yang pertama di Indonesia dalam bentuk platform digital. Selain itu, kami juga melakukan analisis mendalam untuk memastikan kontennya relevan dan menjawab kebutuhan mahasiswa”.

Proyek tersebut sejalan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) yang menjadi fokus utama dalam kompetisi, khususnya dalam bidang pendidikan. Para juri, termasuk salah satu juri dari Malaysia, sangat tertarik dengan aspek keberlanjutan dan rencana pengembangan proyek di masa depan.

Faiz menyampaikan bahwa ia mendapatkan dukungan penuh dari berbagai pihak di UNIKOM, antara lain, Dekan Fakultas Ilmu Budaya, Assoc. Prof. Soni Mulyawan Setiana, M.Pd., sebagai mentor, juga dukungan dari berbagai pihak termasuk Dekan Fakultas Desain, Prof. Dr. Ir. Lia Warlina, M.Si., Ketua Program Studi Sastra Jepang, Dr. Pitri Haryati, S.Pd., M.Pd., dosen dari program studi Sistem Informasi yang memberikan penilaian ahli, serta dosen di lingkungan Fakultas Ilmu Budaya UNIKOM.

Dr. Pitri selaku Kaprodi Sastra Jepang mengungkapkan “kami sangat bangga atas prestasi Faiz meraih Golden Award, ini menjadi bukti keistimewaan Prodi Sastra Jepang yang tidak hanya mempelajari bahasa, sastra, dan budaya Jepang, tetapi juga teknologi”. Lebih lanjut Dr. Pitri menyatakan bahwa Prodi Sastra Jepang selalu mendorong mahasiswa mengikuti kompetisi dengan dukungan mata kuliah yang relevan. “Di Prodi Sastra Jepang, komunikasi yang erat antara dosen dan mahasiswa memungkinkan kami mengenali bakat sejak awal dan mengarahkan pengembangannya. Kami berkomitmen memfasilitasi serta mendorong setiap mahasiswa untuk mengoptimalkan potensinya”, pungkasnya.

Bagi Faiz, kemenangan tersebut memiliki makna yang sangat mendalam, terutama bagi Prodi Sastra Jepang, "Kami ingin menunjukkan kepada khalayak luas bahwa mahasiswa Sastra Jepang tidak hanya belajar bahasa, tetapi juga mampu membuat aplikasi, media, dan teknologi. Kami diajarkan untuk mengembangkan soft skill di sini".

Faiz berharap prestasinya tersebut dapat menjadi inspirasi dan motivasi bagi rekan-rekan mahasiswa lainnya untuk terus berkarya dan berani berkompetisi, tanpa memandang latar belakang program studi. Ia juga berpesan agar mahasiswa tidak malu dan tidak minder untuk menunjukkan potensi yang mereka miliki. “Jangan malu dan jangan sampai merasa tidak percaya diri. Kalian semua pasti bisa, dan akan selalu didukung oleh para dosen dan staf", pesan Faiz.

Dalam waktu ke depan, Faiz berencana untuk terus mengembangkan platform digital menjadi lebih mutakhir, termasuk versi aplikasi seluler. Faiz telah membuktikan bahwa kolaborasi antara keilmuan sastra dan teknologi dapat menghasilkan karya yang inovatif dan berdampak positif bagi dunia pendidikan dan selaras dengan Program Sustainable Development Goals, atau Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) kategori Pendidikan Berkualitas karena menghasilkan inovasi media pembelajaran interaktif yang meningkatkan akses dan kualitas belajar bahasa Jepang di Indonesia. Selain itu, karya ini juga mendukung SDGs poin Industri, Inovasi, dan Infrastruktur melalui pengembangan teknologi digital yang kreatif, memadukan keilmuan sastra dengan inovasi teknologi untuk menjawab kebutuhan pembelajaran di era modern. (Direktorat Hms & Pro)