Berita

Unikom Bidik Juara Umum IEEE Electronic Design Contest 2017

BANDUNG, UNIKOM- Predikat Unikom sebagai kampus langganan juara semakin membumbung tinggi karena belum lama ini, mahasiswa Unikom berhasil membidik prestasi gemilang sebagai Juara Umum Kompetisi Indonesia of Electrical and Electronics Engineers Electronic Design Contest (IEEE EDC) 2017. Ajang tahunan yang digelar di Institut Teknologi Bandung (ITB), kali ini mengusung tema “Smart Secure System” dengan dua kategori perlombaan yakni: 1) Embedded System; dan 2) Digital Design.

Tiga tim dari Unikom yang berlaga di IEEE EDC 2017 berhasil mengungguli ± 30 tim lainnya dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia dan menjadi tiga besar finalis kategori Embedded System, dimana masing-masing tim meraih gelar Juara I, Juara II, dan Juara III. Predikat sebagai Juara I, diraih oleh Tim IMS Plus Unikom beranggotakan: 1) M. Rafi Fadlurohman (Sistem Komputer); 2) Nanra Sukedy Hasibuan (Sistem Komputer); dan 3) Syapta Hariadi Ade (Sistem Komputer), binaan Hidayat, S.Kom.,M.T.

Tim IMS Plus menggagas sebuah alat yakni “Pengembangan Sistem Infus Terpusat Berbasis Raspberry Pi melalui Wifi” untuk memudahkan tugas perawat di Rumah Sakit dengan merancang sistem monitoring infus. Jika sebelumnya perawat harus melakukan pemantauan infus pasien secara manual, dengan adanya alat ini maka pemantauan bisa dilakukan pada layar pc server yang berada di ruang perawat, bahkan sensor-sensor yang dipasang pada tiang infus turut disertai LCD berisikan informasi mengenai pasien. Selain melakukan pemantauan, alat ini dilengkapi dengan tombol darurat, terapi suara, dan berbagai fitur lainnya yang bisa membantu perawat dalam menjalankan tugasnya secara lebih efektif dan efisien.

 

Sementara itu, gelar Juara II IEEE EDC 2017 diraih oleh Tim ERG Unikom atas kerja sama Muhammad Aria Rajasa, S.T., M.T, sebagai pembimbing bersama anggotanya yakni: 1) M. Irfan Avianto (Teknik Komputer); 2) Agung Mulia Natsir (Teknik Komputer); 3) Alam Maghfirah (Teknik Elektro); 4) Bayu Rizqi Chandra P (Teknik Elektro); 5) M. Irfan Bay Haqi (Teknik Informatika); dan 6) Adidin Aidin Maulana (Teknik Elektro). Sistem “Smart Traffic” yang diciptakannya, bekerja untuk membantu pengaturan lampu lalu lintas secara lebih efektif guna menghindari antrian kendaraan berkepanjangan dan mengurangi kemacetan.

“Sistem lampu lalu lintas ‘Smart Traffic’ akan mengutamakan lampu hijau pada area atau jalur yang memiliki antrian kendaraan lebih panjang, dan lampu merah pada kondisi jalan yang dikategorikan lebih sepi kendaraan. Mengingat, sistem ini menggunakan ‘fuzzy logic’ atau logika fuzzy sehingga diharapkan bisa menjadi traffic solution untuk mengefisiensikan waktu para pengguna kendaraan pribadi maupun umum,” ujar Agung Mulia Natsir. Selain berdasarkan kepadatan, sistem ini bisa bekerja untuk mengatur kendaraan priotritas seperti ambulance, pemadam kebakaran, ataupun rombongan pejabat, dengan memanfaatkan GPS guna mendeteksi jarak kendaraan tersebut dengan persimpangan yang akan dilewatinya.

Adapun Tim ERG-Homic yang meraih gelar juara III berasal dari mahasiswa Prodi Teknik Komputer Unikom yang dibimbing oleh Agus Mulyana, S.Kom.,M.T, diantaranya: 1) M.Nur Arifin (Teknik Komputer); 2) Iqbal Syahrul Siddiq (Teknik Komputer); 3) Aditya Fadillah (Teknik Komputer); dan 4) Ilham Akbar Muhammadi (Teknik Komputer). Melalui perangkat ‘Homic’ yang dibuatnya, Tim ERG-Homic berupaya untuk mendukung sistem “Smart Home”, salah satunya menghindari dampak korsleting listrik yang bisa berakibat pada kebakaran.

“Homic ini berfungsi mengantisipasi korsleting listrik yang bisa menyebar pada aliran listrik lainnya dan mengakibatkan kebakaran. Ketika terjadi korsleting, perangkat akan memutus aliran listrik yang bermasalah saja tidak sampai ke pusatnya. Sehingga, jika perangkat ini ditarik ke dunia industri, akan sangat membantu sistem produksi untuk mengurangi kerugian, ketika ada alat yang bermasalah, sistem produksi tidak akan berhenti total,” papar Iqbal. Tidak hanya mengusung sistem keamanan, sisi smart system yang diterapkan dalam perangkat Homic, dapat melakukan kalkulasi KWH serta tarif listrik berdasarkan beban yang tersambung dalam Homic dengan memantaunya melalui website atau aplikasi android.

Pelaksanaan final IEEE EDC 2017 yang digelar pada Rabu (15/11), merupakan tahap akhir dari serangkaian proses kompetisi, dengan melakukan presentasi dan demo alat di hadapan juri dari kalangan akademisi dan industri. Kompetisi tersebut diawali pengumuman tema lomba pada Februari 2017, submit proposal pada Juli 2017, menyampaikan laporan pengembangan dan pengujian di bulan Oktober 2017, hingga pengumuman tim yang berhak maju ke babak final.

Berbeda dengan kompetisi tahun-tahun sebelumnya, kali ini panitia lebih mengerucutkan jumlah finalis, yang sebelumnya disaring sebanyak lima tim per kategori kini menjadi tiga tim saja. “Panitia hanya mencari produk yang sudah terlihat jelas bentuknya, sehingga standar penilaian oleh juri, lebih ditingkatkan dibandingkan pelaksanaan sebelumnya,” tambah Iqbal.

Mengenai IEEE EDC adalah perlombaan tingkat nasional yang diadakan oleh Kelompok Keahlian Elektronika (ELKA) ITB dan bekerja sama dengan IEEE SSCS Indonesia Chapter. Divisi ERG sendiri telah ikut serta di kompetisi IEEE EDC sejak 2014 dengan berkonsentrasi pada kategori Embedded System atas dasar pertimbangan kesiapan tim dan potensi menjadi pemenang. Hal ini dibuktikan, tahun 2014 Divisi ERG meraih gelar Juara II, tahun 2015 Juara I, tahun 2016 Juara III, dan tahun 2017 meraih gelar juara umum bersama laboratorium digital sistem.

“Saya sangat senang atas pencapaian di IEEE EDC 2017 ini. Namun demikian, tentu banyak yang harus terus dibenahi dari mulai kreativitas, ide, inovasi dan kualitas produk. Harapannya, ERG bukan sekedar dapat mengikuti kompetisi serupa, namun berusaha membuat produk yang relatif siap masuk market dan dapat ditindaklanjuti ke dalam bentuk startup,” ujar Agus selaku Pembimbing dan Ketua Divisi ERG.

Melalui perangkat inovatif yang diciptakan mahasiswa Unikom, diharapkan dapat terus dikembangkan dan dikerjasamakan baik dengan pemerintah, industri, maupun masyarakat. Mengingat, tujuan akhir sebuah penelitian dan inovasi adalah ketika hasilnya bisa digunakan dan bermanfaat bagi khalayak luas. Selain itu, prestasi yang berhasil ditorehkan Unikom kali ini, semoga bisa menginspirasi dan memotivasi mahasiswa Unikom lainnya untuk giat berkompetisi sesuai minat dan bidangnya masing-masing. (Direktorat Hms & Pro)