Berita

Prodi Sistem Informasi dan Manajemen Informatika Unikom Gelar Ujian Sertifikasi Kompetensi BNSP

BANDUNG, UNIKOM- Sebanyak 253 mahasiswa tingkat akhir Program Studi Sistem Informasi (SI) dan Manajemen Informatika (MI) Unikom mengikuti “Ujian Sertifikasi Kompetensi BNSP Batch II” yang berlangsung dua hari, pada 23-24 November 2018 di Ruang 7.010 Smart Building Unikom, Laboratorium 6, Laboratorium 3, dan Laboratorium 2 Kampus I Unikom. Ujian kali kedua yang diadakan Prodi SI dan MI Unikom merupakan agenda rutin setiap semester bekerja sama dengan Telkom Professional Certification Center (TPCC) Bandung.

Menurut Bella Hardiyana, S.Kom.,M.Kom selaku Koordinator juga Dosen Prodi SI Unikom, ujian sertifikasi ini merupakan pengganti dari uji kompetensi yang sebelumnya rutin diadakan Prodi SI dan MI Unikom guna mengecek kemampuan mahasiswa sesuai dengan jurusan dan keilmuannya. “…sebelumnya uji kompetensi yang dilakukan bentuknya menganalisis dan membuat program misalnya diberikan suatu permasalahan untuk dilakukan analisa oleh mahasiswa dan temukan solusinya, tetapi sejak semester lalu berdasarkan instruksi dari Direktorat AP2SC Unikom dan pihak kampus pun memfasilitasi maka uji kompetensi ini diganti menjadi ujian sertifikasi kompetensi BNSP karena keduanya pun memiliki tujuan yang sama,” tuturnya.

Satu hari sebelum pelaksanaan ujian tersebut dilakukan pelatihan atau bootcamp untuk sikronisasi pemahaman antara kompetensi BNSP yang diujikan dengan keilmuan mahasiswa Prodi SI dan MI Unikom sebagai peserta. “Mahasiswa bebas memilih skema yang diinginkan asalkan sesuai dengan keilmuannya karena sebagian besar indikator yang ada dalam skema sudah dipelajari di bangku kuliah,” tambah Bella. Dari total 18 skema yang ditawarkan, Prodi SI dan MI Unikom memilih 5 skema yang salah satunya dapat dipilih mahasiswa, antara lain: 1) Junior Programmer Web; 2) Junior Programmer Desktop: 3) Junior Desainer Jaringan Komputer; 4) Junior Desainer Multimedia; dan 5) Junior Animator.

Selain diberi kebebasan memilih skema, Prodi SI dan MI Unikom juga memperbolehkan mahasiswanya mengikuti ujian serupa diluar kampus, selama bersertifikasi BNSP resmi dengan simbol burung garuda serta skema yang dipilihnya sesuai dengan keilmuan. Selama ujian berlangsung, mahasiswa harus melewati ujian teori, praktik (sesuai skema), membuat dokumentasi dari apa yang telah dibuatnya, serta wawancara dengan asesor. Usai pelaksanaan ujian ini, umumnya sertifikat BNSP akan dikeluarkan terhitung ± 14 hari kerja. “…mereka yang berhasil mendapatkan sertifikat BNSP artinya sudah menguasai indikator-indikator pada skema yang dipilihnya, biasanya untuk level junior ada sekitar 6-10 indikator dan sertifikat ini berlaku selama tiga tahun,” jelas Bella.

Sementara itu, Ketua Program Studi SI Unikom, Dr. Marliana Budhiningtyas W, S.Si.,M.Si, berpendapat adanya ujian sertifikasi kompetensi BNSP dimana Prodi SI dan MI adalah prodi pertama di Unikom yang mengadakan ujian ini layaknya gayung bersambut. “Prodi SI dan MI memang sudah rutin mengadakan uji kompetensi, disisi lain pihak kampus mendukung dan memfasilitasi adanya ujian sertifikasi kompetensi BNSP sehingga kami gabungkan ujian tersebut, terlebih kegiatan ini dapat menunjang poin akreditasi AIPT yang menyebutkan bahwa mahasiswa sebelum lulus sudah mengantongi sertifikat kompetensi,” ujarnya.

Menurut rencananya, ujian sertifikasi kompetensi BNSP akan diterapkan secara bertahap di seluruh program studi di Unikom sehingga dapat menambah Surat Keterangan Pendamping Ijazah (SKPI) bagi lulusan Unikom selain kompetensi hardware, entrepreneurship, CISCO, dan sebagainya. “…semoga kompetensi yang dimiliki oleh mahasiswa Unikom membuat mereka semakin siap bersaing di dunia kerja,” pungkas Bella. (Direktorat Hms & Pro)