Berita

Menilik Kompleksitas Negosiasi Melalui Simulasi Sidang Program Studi Ilmu Hubungan Internasional Unikom

BANDUNG, UNIKOM- Mahasiswa tingkat akhir Program Studi Ilmu Hubungan Internasional (IHI) Unikom melakukan praktik negosiasi dan diplomasi dalam bentuk simulasi sidang “United Nation General Assembly Model Meeting on International and Cooperation” atau sidang Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Simulasi yang mengusung tema “Refugees and Migrants Crisis” atau krisis pengungsi dan migran digelar di Auditorium Miracle Unikom, Sabtu (12/1/2019) sebagai agenda rutin akademik Program Studi IHI Unikom dari mata kuliah Praktikum Profesi Hubungan Internasional yang ditujukan secara khusus bagi mahasiswa/I semester VII sebagai partisipan aktif.

Mengacu pada konsep protokol PBB yang diadopsi menjadi model, pelaksanaan simulasi sidang tersebut memposisikan mahasiswa sebagai representasi dari 24 negara dan 3 organisasi internasional lembaga PBB yang berperan sebagai negosiator dan diplomat. Sehingga mahasiswa dilatih untuk mampu melakukan kompleksitas negosiasi dan berdiplomasi guna mencapai sebuah kesepakatan di dalam sidang.

Guru Besar IHI Unikom, Prof. Dr. Hj. Aelina Surya, Dra, menyampaikan, kegiatan ini menjadi ajang mahasiswa untuk menambah pengalaman dan pengetahuan tentang praktik di bidang hubungan internasional, sehingga mereka dapat unjuk kebolehan untuk mengaplikasikan keilmuan yang selama ini dipelajari dan kelak siap terjun di dunia diplomasi. Senada dengan yang diungkapkan Dr. Dewi Tri Wahyuni, S.IP.,M.Si selaku Ketua Program Studi IHi Unikom, simulasi sidang ini menjadi bagian dari praktikum mata kuliah konsentrasi yang dapat melatih mahasiswa dalam memahami teknik bernegosiasi dan berdiplomasi.

Kegiatan yang resmi dibuka oleh Direktur Kemahasiswaan Unikom, Andrias Darmayadi, S.IP.,M.Si.,Ph.D, mewakili Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahsiswaan Unikom, turut dihadiri Kepala Pusat Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan Multilateral Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia, Drs. Dindin Wahyudin, DEA. Melalui sambutannya, Dindin sedikitnya membahas lima fungsi diplomat berdasarkan Vienna Convention 1961, salah satunya adalah negotiating. Dindin juga menyampaikan sejumlah persiapan negosiasi di forum-forum multilateral, sehingga diharapkan dapat memperluas wawasan mahasiswa Prodi IHI Unikom.

Selama kegiatan berlangsung, setiap mahasiswa diberikan kesempatan untuk memaparkan pandangannya berkenaan dengan tema yang diusung, dilanjutkan dengan tahap negosiasi. Kegiatan tersebut juga disaksikan langsung oleh jajaran Ketua Program Studi di lingkungan Unikom serta mahasiswa Prodi IHI Unikom dari semester I-V sebagai observer guna mengedukasi mereka yang nantinya akan menghadapi simulasi sidang serupa.

Menurut salah satu peserta, Silvi Oktaviani yang mewakili mahasiswa Prodi IHI angkatan 2015 menyatakan kegiatan tersebut sangat bermanfaat dan berkesan. “…setelah kami mempelajari teorinya selama tujuh semester, akhirnya kami berkesempatan untuk mempraktikan ilmu yang diperoleh tentang bagaimana menjadi representasi sebuah negara yang memiliki kemampuan bernegosiasi, berdiplomasi, dan berpikir kritis,” tutur Silvi. .Merasakan manfaat besar dari kegiatan ini, Silvi pun berharap agar kegiatan simulasi sidang dapat terlaksana secara kontinyu dengan mengusung tema serta konsep yang lebih baik dan menarik sesuai dengan isu yang tengah berkembang. (Direktorat Hms & Pro)