Berita

Menangkap Peluang Bidang Pemasaran Bersama Masyarakat Desa Pagerwangi di Era Revolusi Industri 4.0

BANDUNG, UNIKOM- Sejumlah dosen Unikom dari Program Studi Magister Manajemen, Komputerisasi Akuntasi, serta Akuntansi, melakukan Program Pemberdayaan Masyarakat Unggulan Perguruan Tinggi (PPMUPT) untuk Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dan Industri Rumah Tangga (IRT) di wilayah Desa Pagerwangi, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat. Mengusung konsep "Penerapan Aplikasi Smart Asset Business pada Bumdes dan Industri Rumah Tangga Desa Pagerwangi di Era Revolusi Industri 4.0", program ini dikemas dalam rangkaian kegiatan sosialisasi atau pengarahan, pendampingan, hingga penyuluhan melalui pemaparan materi workshop.

Kegiatan yang berlangsung di Villa Six Garden, Jalan Sukanagara, Desa Pagerwangi, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, pada 8-9 Agustus 2019 terlaksana atas program hibah dari Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) Republik Indonesia. Program ini diketuai oleh Dr. Ir. H. Deden Abdul Wahab Sya'roni (Ketua Pengusul), dengan anggota Dr. Lilis Puspitawati, S.E., M.Si., Ak., C.A. (Koordinator Acara), Supriyati, S.E., M.Si., Ak., C.A.(Koordinator Penanggungjawab Lapangan), Apriani Puti Purfini, S.Kom. M.T (Koordinator Administrasi dan Umum), dan Hery Dwi Yulianto, S.T., M.Kom (Koordinator Aplikasi dan Jaringan, Logistik).

Selama dua hari tersebut, dilakukan peluncuran perdana Aplikasi Smart Asset Business serta pemaparan materi workshop oleh para dosen Unikom yang terlibat dalam tim, diantaranya mengenai: 1) Kompetensi SDM BUMDes dan IRT; 2) Prosedur Perizinan dan Keuangan BUMDes & IRT; 3) Manajemen Tatakelola dan Smart Asset BUMDes & IRT; dan 4) Manajemen Pemetaan Pemasaran dan Kemasan BUMDes & IRT. Seperti disampaikan oleh Lilis selaku Koordinator Acara, pihaknya bersama tim telah menyampaikan materi tentang marketing digital pada 18 Juli 2019 lalu, dan gelaran ini merupakan tindak lanjut dari pertemuan sebelumnya. “…total dari program PPMUPT yang kami berikan untuk BUMDes dan IRT Desa Pagerwangi adalah 5 materi workshop, terbagi menjadi tiga hari pelaksanaan yaitu 18 Juli, 8 dan 9 Agustus 2019,” ujarnya.

Pemilihan BUMDes dan IRT Desa Pagerwangi pada PPMUPT ini bukan tanpa alasan, melainkan adanya kondisi yang perlu dibenahi. “…kami melihat masyarakat di Desa Pagerwangi masih kekurangan sumber daya manusia yang kompeten, bahkan mereka pun belum melek teknologi dan masih menerapkan model tradisional, sehingga kami berharap dari program ini masyarakat Desa Pagerwangi khususnya yang bergerak di dunia usaha dapat memanfaatkan dan memberdayakan teknologi untuk meningkatkan cakupan pemasaran yang lebih luas misalnya dengan tren e-commerce yang sedang maju pesat karena produk mereka memiliki potensi besar untuk dikembangkan,” tambah Lilis.

Sementara itu, Penanggung Jawab lapangan program Supriyati, menambahkan, "Kami perlu telaten mengenalkan, dan membimbing personel BUMDes serta pelaku IRT dalam mengimplementasikan aplikasi Smart Asset Business. Apalagi, kebanyakan mereka belum paham betul mengoptimalkan fungsi akun surat elektronik," ujarnya. Sehingga pihaknya bersama tim akan mengunjungi Desa Pagerwangi setiap dua pekan guna melihat progres implementasi aplikasi Smart Asset Business.

Melansir laman pikiran-rakyat.com, perihal aplikasi, Supriyati menuturkan, Smart Asset Business mempunyai banyak fungsi, diantaranya, inventarisasi aset tangible (fisik) beserta intangible (non-fisik), memudahkan penyusunan balance sheet, juga laporan keuangan berdasarkan standar akuntasi keuangan tanpa akuntabilitas publik. "Banyak pelaku industri rumah tangga, dan personel BUMDes belum bisa memisahkan uang modal usaha dengan pemenuhan kebutuhan sehari-hari. Mereka pun belum tahu cara memenuhi kelengkapan perizinan atas pemasaran produk masing-masing," kata Supriyati.

BUMDes Pagerwangi sendiri bergerak di bidang retail. Sementara industri rumah tangga, lebih banyak berkecimpung di bidang makanan, dan minuman. Kepala Desa Pagerwangi, Bapak Agus Ruhidayat, menjelaskan bahwa daerahnya memiliki sejumlah produk industri rumah tangga unggulan, seperti opak (kecimpring), rengginang, semprong, minuman kemasan olahan lemon. Menyadari potensi cukup besar untuk pengembangan produk tersebut diharapkan dari program PPMUPT yang dilakukan Dosen Unikom dapat membuka wawasan personel BUMDes, dan pelaku IRT di Desa Pagerwangi untuk menjalankan bidang usaha sesuai dengan menangkap peluang era revolusi industri 4.0. (Direktorat Hms & Pro, diolah dari berbagai sumber)