Berita

Bem Unikom: Mencari Opsi Kebijakan Publik Yang Tepat Menghadapi Covid-19

BANDUNG, UNIKOM – Pandemi Corona Virus (Covid-19) berdampak ke hampir semua lini kehidupan sehingga sedikitnya menimbulkan keresahan bagi masyarakat di Indonesia termasuk Jawa Barat. Penanganan pemerintah melalui kebijakan-kebijakannya pun menuai pro-kontra di kalangan masyarakat khususnya mahasiswa. Maka, menyikapi hal tersebut Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Unikom menggelar Diskusi Online bertajuk “Mencari Opsi Kebijakan Publik yang Tepat Menghadapi Covid-19”. Digelar pada hari Jumat, 3 April 2020, kegiatan tersebut diikuti oleh sebanyak ± 70 orang peserta yakni perwakilan 15 kampus di Kota Bandung, Menteri BEM Unikom, ketua organisasi mahasiswa internal dan eksternal Unikom melalui aplikasi zoom, sedangkan untuk peserta dan masyarakat umum dapat mengkases melalui live youtube.

Pada kesempatan tersebut, BEM Unikom menghadirkan para pembicara yang ahli dalam bidangnya masing-masing, diantaranya: 1) Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Unikom / Ketua Bidang Pendidikan Dan Penelitian APTISI Jawa Barat Prof. Dr .Hj. Umi Narimawati, Dra., SE., M.Si., yang membahas mengenai “Sudut Pandang Akademisi dampak COVID-19 dan Solusi”, 2) Ketua Umum HIPMI Jawa Barat, Surya Batara Kartika,S.T., membahas mengenai “Sudut Pandang Pengusaha dampak COVID-19 dan Solusi”, serta 3) Anggota DPR Republik Indonesia, Dr. H. Mardani Ali Sera, M.Eng., membahas mengenai “Sudut Pandang Legislatif dampak Kebijakan pemerintah dalam penanganan wabah COVID-19 dan Solusi”.

Beberapa poin yang dapat disimpulkan dari hasil diskusi bersama pemateri yang hadir adalah sebagai berikut:  1) Semua instansi baik pemerintah, akademik, relawan harus bekerja sama dan saling membahu menghadapi wabah Covid-19 ini, 2) Kegiatan akademik diadakan melalui kuliah daring (online), 3) Setiap kampus harus memberikan keringanan kepada setiap mahasiswanya, 4) Kebijakan Work From Home demi menekan penyebaran virus COVID-19, 5) Para pengusaha dan Karyawan harus melakukan social distancing demi menekan penyebaran virus COVID-19, 6) Semua orang harus melakukan social-physical distancing demi menekan penyebaran, 7) Karantina wilayah perlu dilakukan, 8) Pemerintah harus melakukan bantuan untuk masyarakat yang terdampak terutama kelas menengah kebawah, 9) Semua orang punya tanggung jawab untuk menekan penyebaran virus COVID-19, dan 10) Pengusaha sedang survive dengan kondisi tersebut untuk tidak mengeluarkan kebijakan PHK kepada karyawan.

Archy Renaldy Pratama Nugraha selaku moderator sekaligus Presiden Mahasiswa BEM Unikom menyampaikan tujuan kegiatan yaitu sebagai media dalam: 1) Memberikan informasi terbaru mengenai perkembangan COVID-19, 2) Memberikan sudut pandang dari berbagai profesi mengenai dampak COVID-19 seperti akademisi, legislatif, pengusaha,dll, 3) Memotivasi mahasiswa untuk berfikir kritis dan berkontribusi dalam kondisi hari ini, 4) Mengkaji kebijakan yang dikeluarkan pemerintah, serta 5) Menghasilkan usulan kongkrit terhadap pemerintah.

Sementara itu, Parulian Ortega Sitompul selaku Wakil Presiden Mahasiswa BEM Unikom berharap “Melalui diskusi tersebut, para peserta dapat memiliki pemahaman yang baik tentang kondisi terbaru dan solusi terbaik apa yang dapat diimplementasikan. Semoga seluruh lapisan masyarakat dapat semakin solid dan bergotong royong untuk saling membantu dengan saling menjaga diri sehingga semua aspek kehidupan dapat kembali beraktifitas seperti biasanya.” ujarnya. (Direktorat Hms & Pro)