Berita

Antusiasme Mahasiswa Unikom Sambut “Jabar Memilih”

BANDUNG, UNIKOM- “Mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa memiliki peranan penting untuk menentukan pilihan dalam memilih seorang pemimpin. Belajar dari pemilihan umum (pemilu) yang beberapa kali telah digelar sebelumnya, tentu sebagai rakyat yang mempunyai hak pilih, kita jangan sampai menyianyiakan hak tersebut atau salah memilih pemimpin, karena sebagai figur pemimpin bangsa sudah seharusnya mereka bisa mengemban amanah dan memberikan contoh yang baik bagi masyarakat,” ujar Rektor Unikom, Assoc. Prof. Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto, M.T, saat membuka kegiatan “Seminar Pemilu” pada Senin (20/11).

Mengusung tema “Jabar Memilih”, kegiatan yang digagas Program Studi Ilmu Pemerintahan Unikom, diikuti ± 500 mahasiswa Unikom dari berbagai program studi, guna memberikan gambaran tentang pemilihan umum calon-calon pemimpin Jawa Barat dan Kota Bandung. “Kami memberikan pendidikan politik dan demokrasi kepada mahasiswa Unikom, terlebih mayoritas peserta kali ini adalah mahasiswa semester tiga. Bisa jadi, Pilkada serentak yang akan digelar tahun depan menjadi pemilu kali pertama yang mereka ikuti. Sehingga, penting bagi kami sebagai akademisi untuk membekali pengetahuan dalam memilih pemimpin Jawa Barat dan Kota Bandung yang terbaik serta bagaimana mereka bisa menggunakan hak pilihnya dengan bijak dan sebaik mungkin,” jelas Tatik Fidowaty, S.IP.,M.Si selaku Ketua Pelaksana juga Dosen Prodi IP Unikom.

Bertempat di Auditorium Lantai 17 Smart Building Unikom, Seminar Pemilu turut dihadiri jajaran pimpinan internal Unikom, yakni para Wakil Rektor, Dekan, Direktur, Ketua Program Studi di lingkungan Unikom atau yang mewakili, serta tamu undangan Ketua Komisi Pemilihan Umum Provinsi Jawa Barat, Dr. Yayat Hidayat, S.Sos.,M.Si. Dalam kesempatan tersebut, Dr. Hj. Dewi Kurniasih, S.IP.,M.Si selaku Ketua Prodi IP Unikom pun bertindak sebagai moderator yang memandu jalannya diskusi, dengan mengundang para pembicara kompeten dari kalangan pengamat politik, birokrat, pemerintahan, hingga akademisi.

Adapun pembicara tersebut, antara lain: 1) Dr. Drs. H. Tjatja Kuswara, M.H.,M.Si (Bupati Kabupaten Bandung Barat Periode 2007-2008, Ketua FPK Kota Bandung dan Akademisi); 2) Dr. Ferry Kurnia Rizkiyansyah, S.IP.,M.Si (Komisioner KPU RI Periode 2012-2017, Akademisi, Pemerhati Pemilu dan Pendiri Electoral Integrity Institute); 3) Mayor Jenderal TNI (Purn) H. Tatang Zaenudin (Bakal Calon Gubernur Jawa Barat); dan 4) Prof. Dr. Cecep Darmawan, S.IP.,M.Si.,M.H. (Guru Besar Universitas Pendidikan Indonesia).

Melalui materi bertajuk “Pilkada sebagai Wujud Pendidikan Politik Rakyat”, Tjatja Kuswara menyampaikan bahwa Jabar memilih setidaknya mencakup tiga aspek yang perlu diperhatikan, antara lain: 1) Proses pemilihan oleh KPU sebagai penyelenggara bersama dengan Bawaslu; 2) Figur calon yang akan dipilih; 3) Atensi dan perilaku pemilih terhadap makna Pemilukada dan pemilu lainnya, termasuk derajat kepercayaan kepada makna sistem dan implementasi kehidupan pemerintahan demokrasi pada saat ini. Lebih lanjut, Tjaja pmengharapkan figur yang akan berkompetisi dalam Jabar memilih, hendaknya menunjukan sikap, tekad, semangat, disiplin, dan tanggung jawab. 

Banyaknya materi dan pengetahuan yang disampaikan, mampu menghidupkan suasana seminar hingga berlangsung komunikatif, karena para peserta terpancing untuk menyuarakan pemikiran-pemikiran kritisnya menghadapi Jabar memilih. Bukan hanya mengkritisi fenomena Pemilukada serentak, mereka pun menyampaikan aspirasi dan harapan yang diinginkan mayoritas masyarakat agar para calon pemimpin tidak hanya ‘obral janji’ tetapi benar-benar membuktikan dan merealisasikan setiap program kerja yang digagasnya.

Usai sesi diskusi dan tanya jawab, pelaksanaan seminar yang digelar sejak pukul 09.00-12.00 WIB diakhiri penyerahan cinderamata dan piagam penghargaan kepada para pembicara oleh Rektor Unikom, serta kepada moderator oleh Ketua Pelaksana. Melalui kegiatan yang telah menarik antusiasme banyak peserta, diharapkan dapat memberikan gambaran dan memperluas wawasan mengenai pendidikan politik dan demokrasi di Indonesia, guna menyambut Pemilukada serentak pada 2018 mendatang. Sehingga, mahasiswa yang telah mempunyai hak pilih, bisa menggunakannya secara bijak untuk menentukan pemimpin terbaik di masa depan menuju Jabar yang lebih baik. (Direktorat Hms & Pro)