Berita

Raih Juara 2 Worldskills Kazan 2019, Mahasiswa Unikom Harumkan Nama Bangsa Di Kancah Dunia

BANDUNG, UNIKOM- Worldskills Kazan Rusia 2019 menjadi kompetisi bergengsi level dunia yang melibatkan 63 negara termasuk Indonesia. Ajang yang digelar di Kazan, Rusia sejak 22-27 Agustus 2019 mempertandingkan 56 bidang lomba, mulai dari kategori Information and Communication Technology, Manufacturing and Engineering Technology, Construction and Building Technology, Transportation and Logistics, Creative Arts and Fashion sampai dengan kategori Social and Personal Services.

Tahun ini Indonesia mengirimkan 33 delegasinya untuk berkompetisi pada 29 bidang lomba, dimana salah satunya adalah Rizky Muhammad, mahasiswa Program Studi Sistem Informasi Unikom yang menjadi perwakilan tunggal untuk beradu pada bidang lomba IT Network System Administration. Perjuangannya membuahkan hasil membanggakan, dengan perolehan ‘Silver Medal’ (Medali Perak) atau Juara 2 sehingga Rizky telah membuktikan bahwa generasi muda Indonesia mampu bersaing di kancah internasional.

Melalui konferensi pers yang digelar di Ruang Meeting Lantai 16 Smart Building Unikom, Rabu (4/9/2019), Rizky menuturkan selama kompetisi berlangsung dirinya telah berupaya semaksimal mungkin mengerjakan dan menyelesaikan project selama 4 hari untuk membangun infrastruktur jaringan dan sistem layanan server dengan studi kasus pada perusahaan enterprise sesuai dengan kebutuhan yang ada pada soal. Salah satu yang menjadi tantangan Rizky saat berkompetisi adalah penggunaan alat-alat yang terbilang baru dan diketahui bernilai tinggi. Beruntungnya, selama proses latihan di Unikom, Rizky telah difasilitasi alat yang sama sehingga walaupun sempat menjadi tantangan tetapi tidak menjadikan kendala yang berarti.

Peralatan yang difasilitasi Unikom menjadi upaya maksimal guna menunjang persiapan dalam mengikuti perkembangan teknologi di dunia. Menurut Angga Friyanto, S.Kom selaku Ketua Divisi IT Operational and Network Education Unikom juga Dosen Pembimbing atau Experts dari Indonesia untuk bidang IT Network System, pencapaian Rizky sampai pada titik ini bukanlah perkara mudah. “…untuk dapat mengikuti worldskill internasional ada rangkaian kompetisi yang harus dilalui, mulai dari tingkat regional, provinsi, nasional, dilanjutkan pada ASEAN Skill dan World Skill Asia, sehingga akhirnya Rizky bisa mengikuti Worldskill Internasional,” tuturnya.

 Selama empat hari kompetisi berlangsung Rizky mengerjakan modul ke dalam 4 bagian soal, mulai dari environment Windows Server, Linux dan Cisco yang semuanya berfokus pada sistem integrasi dan teknologi terbaru yang sedang berkembang. Angga menambahkan, tahun 2019 menjadi tahun kedua Unikom ikut serta pada kompetisi level internasional yang melibatkan perguruan tinggi serta industri. “Sebelumnya tahun 2013 Unikom pernah mengikuti ajang ini, dan baru bergabung kembali di tahun 2019, namun untuk kompetisi level lainnya seperti ASEAN Skill Unikom rutin terlibat sejak tahun 2012-2018, dan Worldskill Asia juga sudah mengikuti untuk pertama kalinya di Abu Dhabi tahun lalu,” tambah Angga.

Rizky memperoleh juara dua setelah Korea Selatan yang hanya terpaut 6 poin dengan nilai 732 sedangkan Korea Selatan 738. Seperti dijelaskan oleh Angga, proses penilaian yang dilakukan pada kompetisi tersebut menggunakan sistem CIS dengan metode measurement dan judgement. “Semua aspek penilaian sudah ditentukan bagaimana cara menilai dan requirement untuk mendapatkan setiap pointnya, dari hasil penilain menggunakan skala 0-100 kemudian dikonversi menggunakan sistem CIS menjadi scala nilai Worldskills 700 yang menghitung nilai tertinggi, nilai terendah dan jarak nilai setiap peserta sehingga menghasilkan nilai scala 700 sebagai batas kompeten,” tambahnya.

Prestasi yang berhasil ditorehkan Rizky, membuatnya dibanjiri berbagai apresiasi dan penghargaan, diantaranya Presiden Republik Indonesia yang memberikan penghargaan senilai Rp 250.000.000, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) memberikan uang pembinaan senilai Rp 25.000.000, serta bebas biaya studi hingga S3 di negara mana pun menjadi penghargaan yang diberikan Unikom. Menurut Rektor Unikom, Assoc. Prof. Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto, M.T, Rizky tidak hanya mengharumkan nama institusi tetapi juga Indonesia. Tentunya, menyiapkan generasi unggul seperti Rizky perlu dilakukan persiapan yang matang karena institusi yang maju maka berpikirnya kemajuan dapat dicapai dengan menggerakan SDM yang dimiliki. (Direktorat Hms & Pro)