Program Studi Ilmu Hubungan Internasional pada hari Kamis, 14 Juli 2022 Mengadakan Kegiatan Bedah Buku ”Indo Pasifik : Sebuah Konstruksi Geo-Politik dan Masa Depan Kawasan” yang menghadirkan Pembicara sekaligus Author yaitu Dr. Abhiram Singh Yadav, M.Sos. Kegiatan ini diikuti oleh lebih dari 125 peserta mahasiswa dan umum melalui zoom meeting. Acara dipandu oleh pemantik sekaligus moderator yaitu Wim Tohari Danieladi. S.IP.,M.Si.
Kegiatan Bedah Buku ini berlangsung selama +/- 2 jam. Bertindak selaku Ketua Pelaksana yaitu Henike Primawanti, S.IP., M.I.Pol. Acara diawali dengan sambutan oleh Ketua Program Studi Ilmu Hubungan Internasional UNIKOM Dr. Dewi Triwahyuni, M.Si. Dilanjutkan dengan sambutan dan pembukaan oleh Dekan FISIP UNIKOM Assoc. Prof. DR. Lilis Puspitawati, M.Si., Ak. CA. Acara juga dihadiri oleh Ketua Program Studi dan dosen di lingkungan Prodi IHI dan FISIP UNIKOM serta tamu undangan.
Terkait Tema Bedah Buku yaitu Indo-Pasifik Dr.Abhiram dalam sesi seminar memaparkan mengenai Indo- Pasifik, dimana Istilah Indo-Pasifik awalnya digunakan untuk menjelaskan dua hal: Pertama, sebuah gambaran biogeografis mencakup kawasan laut Samudera Hindia, Samudera Pasifik Barat, Samudera Pasifik Tengah dan perairan yang menghubungkan dua samudera di Laut China Selatan yang dikenal sebagai kawasan Indo-Pasifik Barat. Kedua, sebagai kajian biologi kelautan, ichthyology, dan bidang sejenis lainnya untuk menjelaskan habitat laut dan sejumlah spesies di rentang kawasan Madagaskar hingga Jepang dan Oseania yang tidak ditemukan di kawasan Samudera Atlantik. Seiring waktu, Indo-Pasifik telah bertransformasi menjadi sebuah konsep strategis yang merangkum aspek geopolitik, geostrategi, dan geoekonomi ke dalam satu kesatuan paradigma.
Tak pelak, mega-kawasan ini pun menjelma menjadi arena pertarungan kekuatan-kekuatan adidaya dunia seperti Amerika Serikat dan China, sehingga menempatkannya ke dalam diskursus keamanan, ekonomi, dan politik internasional yang paling mengemuka di abad ini. Sebagai respon atas perkembangan eksistensi Indo-Pasifik yang semakin dipandang penting di kancah pertarungan kawasan dan global, para pemimpin negara, cendekiawan, analis politik, ekonomi dan militer serta para pemimpin Barat, Quads, ASEAN, Uni Eropa serta berbagai aliansi strategis lainnya telah menyampaikan gagasan dan pandangan masing-masing mengenai konsepsi Indo-Pasifik yang ideal. Sikap, pandangan dan tindakan tersebut, salah satunya dipicu oleh kekhawatiran terjadinya eskalasi politik dan penggunaan kekuatan militer yang akan menggangu ketertiban dan perdamaian kawasan dan global.
Munculnya ide dan gagasan Indo-Pasifik sebagai diskursus geopolitik, geostrategi dan geoekonomi secara signifikan, sering dihubungkan dengan keinginan mengatasi beberapa tantangan multilateralism yang kerapkali memanas dan tajam di antara negara-negara Barat, negara-negara demokrasi di Asia dan kemunculan kekuatan ekonomi baru China. Kebangkitan China sebagai kekuatan ekonomi dan politik raksasa di Asia telah menyebabkan lahirnya perimbangan kekuatan untuk melawan dan menandingi pengaruh besar China di kawasan Indo-Pasifik. Di saat yang sama, sanggahan terhadap argumentasi dan kecemasan tersebut telah ditegaskan bahwa Indo-Pasifik lebih diarahkan untuk kepentingan kawasan Indo-Pasifik yang inklusif, bukan semata-mata respon atas kebangkitan kekuatan global China.
Acara kemudian dilanjutkan dengan sesi tanya jawab. Tampak banyak mahasiswa dan peserta yang antusias dalam sesi diskusi. Acara ditutup dengan dengan penyerahan sertifikat penghargaan kepada narasumber dan moderator yang diserahkan oleh Ketua Program Studi IHI UNIKOM, Dr. Dewi Triwahyuni, S.IP., M.Si. (Direktorat Hms & Pro)