Berita

DOSEN PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA UNIKOM MENJADI PEMBICARA DALAM SEMINAR APTIKOM X BISA AI

BANDUNG, UNIKOM – Di Indonesia, teknologi blockhain mempunyai peluang yang sangat besar. Implementasi teknologi tersebut dapat digunakan di industri telekomunikasi, perbankan, bahkan pemerintahan, dimana membuat teknologi ini seharusnya sudah banyak diterapkan di Indonesia. Walaupun masih jarang yang menerapkan, tetapi tentunya riset-riset sudah banyak dilakukan sebagai langkah permulaan. Bertolak dari hal tersebut Irawan Afrianto, S.T., M.T., selaku Dosen Program Studi Teknik Informatika Unikom sekaligus anggota APTIKOM dipilih menjadi narasumber dalam gelaran Seminar APTIKOM x BISA AI - “Blockchain Concept, Research and Implementation.”

Digelar pada Rabu, 2 September 2020, melalui Youtube dan Medium BISA AI, kegiatan tersebut ditonton ±300 orang peserta yakni mahasiswa, para dosen, praktisi dan masyarakat umum di Indonesia. Melalui kesempatan tersebut, Irawan menyampaikan materi mengenai “Potensi Riset Teknologi Blockchain untuk Indonesia”. Dalam pemaparannya, Irawan menjelaskan bahwa Blockchain merupakan struktur data yang tidak dapat dihapus, dibentuk oleh serangkaian blok data yang terhubung secara linier dalam urutan waktu. Informasi yang disimpan di setiap blok dan dienkripsi dengan algoritma kriptografi untuk memastikan keamanan akses data dan transmisi. Dalam sistem, setiap blok data mencatat dan memperbarui data node dan informasi transaksi sesuai dengan algoritma konsensus yang ditentukan dari node terdistribusi. Validitas data dapat diverifikasi oleh algoritma hash untuk semua blok.

Menurutnya, riset teknologi blockchain memiliki potensi yang dapat dimanfaatkan di Indonesia diantaranya di lingkungan keuangan, rantai pasokan, identitas digital, energy, pemerintahan dan sektor-sektor publik, layanan kesehatan, perdagangan serta komoditas internasional, hukum, media dan hiburan, perumahan, pengaruh gerakan sosial, pertanian, industri halal, pendidikan, asuransi serta pemilu/pilkada. “Teknologi blockchain merupakan sebuah potensi yang dapat dimanfaatkan khususnya dalam dunia penelitian yang sangat terbuka, terutama di Indonesia dengan luas wilayahnya maka penggunaan blockchain dapat dimanfaatkan dengan baik.” ujar Irawan.

Selain Irawan, narasumber yang dihadirkan dalam kesempatan tersebut ialah Wisnu Uriawan, Ph.D., selaku École Doctorale INSA de Lyon France, Ketua PPI Prancis, Koordinator JDI (Journée des Doctorants d'Indonésie) Dosen UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Melalui kesempatan tersebut, Wisnu menjelaskan mengenai “DApp Architecture on Blockchain”, dalam penjelasannya ia mengatakan bahwa blockhains adalah teknologi digital baru yang menggabungkan kriptografi, manajemen data, jaringan, dan mekanisme insentif untuk mendukung pemeriksaan, pelaksanaan, dan pencatatan transaksi antar pihak. (Direktorat Hms & Pro)