Berita

The 3rd Incitest 2020 Hadirkan Keynote Speakers Handal untuk Bahas Tentang “Humanized Technology: The Digital Journer to Win Competition”

BANDUNG, UNIKOM – Gelaran The 3rd International Conference on Informatics, Engineering, Science and Technology (INCITEST) 2020 telah berhasil digelar secara virtual oleh Unikom pada Kamis (11/06/2020). Apresiasi luar biasa ditunjukan oleh para peserta yang menyaksikan via live youtube Unikom melalui link www.unikom.id/plenaryincitest20 , dimana jumlah peserta yang mengikuti plennary session tersebut berjumlah sebanyak 3054 orang dari kalangan akademisi, praktisi, mahasiswa dan masyarakat umum.

Melalui agenda inti pada plennary session yang membahas mengenai tema besar “Humanized Technology: The Digital Journey To Win Competition” berhasil menghadirkan tiga pembicara dari tiga negara berbeda diantaranya Assoc. Prof. Dr. Abdulkareem Shafiq Mahdi Al Obaidi (Taylor’s University Malaysia), Assoc. Prof. Yuto Lim, Ph.D., (JAIST, Japan) dan Irfan Dwiguna Sumitra, M.Kom., Ph.D., (Unikom, Indonesia).

Pemaparan pertama disampaikan Dengan Menarik oleh Assoc. Prof. Dr. Abdulkareem Shafiq Mahdi Al Obaidi yang menyampaikan mengenai “Society 5.0: Impact, Challenges & Adaption”. Dalam pemaparannya, beliau menyampaikan bahwa Society 5.0 merupakan masyarakat yang berpusat pada manusia yang menyeimbangkan kemajuan ekonomi dengan penyelesaian masalah sosial dengan sisten yang sangat mengintegrasikan ruang dunia maya dan ruang fisik secara nyata. Dimana society 5.0 memiliki dampak positif dan negatifnya, adapun dampak positifnya yaitu memungkinkan hidup yang nyaman, mempromosikan hidup sehat dan mengurangi biaya sosial. Lalu, dampak negatifnya ialah SDM dengan tingkat keterampilan rendah akan berisiko tergantikan oleh teknologi.

Pemaparan kedua Pun disampaikan dengan Hebat oleh Assoc. Prof. Yuto Lim, Ph.D., yang menjelaskan “Dependable Smart Homes for Society 5.0”. Menurutnya, society 5.0 memberikan solusi bagi kehidupan diantaranya dijelaskan dalam bidang kesehatan yang sebelumnya terdapat penuaan masyarakat di depan negara lain, seperti yang dirasakan Jepang dimana ‘menderita’ karena meningkatnya biaya keamanan medis dan sosial serta tuntutan untuk merawat orang lanjut usia. Namun, melalui society 5.0 yang memberikan solusi dalam hal ini yaitu: 1) Menghubungkan dan membagikan informasi antar pengguna data medis termasuk pemeriksaan catatan medis dan perawatan yang efektif.; 2) Praktik layanan perawatan medis jarak jauh (manula tidak akan lagi sering mengunjungi rumah sakit); 3) Menggunkan Al dan robot di fasilitas perawatan untuk memperpanjang harapan hidup yang sehat.

Lebih lanjut Yuto membahas tentang mobilitas, dimana sebelumnya daerah pedesaan yang kurang penduduk tidak memiliki akses untuk transportasi umum serta terdapat segmen e-commerce yang tumbuh cepat namun terlihat kekurangan pengemudi yang mengarahkannya. Maka, melalui society 5.0 solusinya ialah; 1) Mempromosikan penggunaan mengemudi otonom taksi dan bus untuk transportasi umum ke pedesaan agar lebih mudah; 2) Meningkatkan efisiensi distribusi dan logistik dengan memperkenalkan inovasi seperti pengemudi truk pengangkut tunggal dalam konvoi yang menggunakan sistem kendaraan tanpa awak dan drone pengiriman tak berawak.

Pemaparan ketiga disajikan dengan bersahabat dan Energic oleh Dosen Fakultas teknik Unikom,  Irfan Dwiguna Sumitra, M.Kom., Ph.D., mengenai “Society 5.0: Could The Pandemic Changed Us?”. Beliau menyampaikan bahwa cyber-physical-society pada sistem masyarakat 5.0 akan mampu merepson dengan tepat berbagai kebutuhan sosial dan menciptakan masyarakt dimana jenis orang bisa dengan mudah memperoleh layanan berkualitas tinggi, mengatasi perbedaan usia, jenis kelamin, wilayah, bahasa, hidup giat dan kehidupan yang nyaman menurut pemerintah Jepang.

Menurut Irfan, society 5.0 merupakan sistem yang sangat pintar dimana sebelumnya sistem 4.0 terfokus dalam bidang informasi. Society 5.0 memiliki pendekatan produktif pada penggabungan CPS (Cyber-Physical System), mode transportasi bersifat mengemudi otonom, bentuk dari penyelesaian ialah kota terdesentralisasi otonom, dan kota yang idealnya yaitu berbasis humanity (kemanusiaan).

Dr. Poni Sukaesih Kurniati, S.IP., M.Si., selaku Ketua Panitia Konferensi Internasional sekaligus Direktur Jurnal dan Publikasi Ilmiah Unikom menyampaikan  “Rasa Syukur dan terima kasih  yang mendalam kepada seluruh Tim yang terlibat. Menurut Poni, INCITEST sangat diapresiasi oleh khalayak umum baik akademisi, praktisi maupun mahasiswa. Hal ini pun tidak terlepas dari tema incitest yang diangkat dan disajikan dengan sangat menarik oleh keynote speaker dari Malaysia dan Jepang  termasuk Dosen muda yang cerdas dari unikom,. Internasional Conference kali ke-3 ini, mengkaji tentang "Humanized Technology, the Digital Journey to Win Competition". Bagi Poni, Keberhasilan dan Kesuksesan yang dicapai,   tidak akan terwujud tanpa kerjasama dan sinergi yang baik antar panitia, Poni meangakhiri wawancaranya tim Redaksi daily news siang itu dengan menucapkan terima kasih yang sangat mendalamnya kepada semua panitia yang sudah bekerja keras dengan cerdas, berkomitmen, solid dan saling suport untuk mensukseskan Incitest 2020, sehingga International Conference yang merupakan Program Acara Rutin yang dilaksanakan Unikom, dapat terselenggara dengan baik,  lancar dan sukses (Direktorat Hms & Pro).